Skip to main content

Resensi Buku MANAJEMEN AYAM KAMPUNG

MANAJEMEN AYAM KAMPUNG

Judul buku              : Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Kampung
Penulis                   : DR. Ir. M. Rasyat
Penerbit                 : Kanisius
Tahun Terbit          : 1992
Tebal buku            : 164 halaman


Buku ini adalah hasil karya Muhammad Rasyat, dia lahir di Jakarta pada tanggal 3 November 1952, lulus sebagai sarjana peternakan pada tahun 1978. Saat ini dia bekerja sebagai staf pengajar di fakultas peternakan Institut Pertanian Bogor ( IPB). Buku ini berisi pembahasan tentang pengertian dasar usaha, perencanaan sampai pengolahan hasil peternakan khusus ayam kampung. Sedangkan pada buku yang berjudul “ Memelihara Ayam Buras “ penjelasan lebih terperinci seperti penjelasan tentang cara memelihara, bahan makanan, pemberian nutrisi, pencegahan penyakit, dan pengantar usaha. Di dalam buku ini terdapat lampiran yang memungkinkan pembaca yang belum mengetahui aspek tehnisinya dapat membaca buku lain yang disarankan dalam lampiran tersebut. Buku ini hanya membahas aspek bisnisnya saja sehingga para pembaca yang belum mengetahui aspek tehnisi harus membaca buku lain.

Ayam kampung sebagai bagian dari kehidupan masyarakat desa sebenarnya telah berlangsung lama. Ia dikenal sebagai “ tabungan ” masyarakat desa, sebagai menu hari “ istimewa “ dan juga sebagai kebiasaan dalam kehidupan di desa. Tidak heran bila pamor ayam kampung ini tidak pernah surut. Populasi ayam kampung pun terus menandingi populasi ayam ras, sayangnya ayam kampung sebagai penyedia telur dan daging masih dipelihara secara tradisional saja. Di Indonesia hanya beberapa yang mengarahkan pada usaha peternakan komersial hal ini dapat dimengerti karena sedikit informasi ilmiah tentang ayam kampung dan pengelolaan usaha ternak ayam kampung secara komersial seperti ayam ras, akibatnya banyak pihak yang menerapkan prinsip-prinsip beternak ayam ras untuk ayam kampung yang sudah tentu sangat tidak cocok.

Buku “ Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Kampung ”merupakan buku yang hanya membahas bisnis suatu pekerjaan ayam kampung dengan landasan manajemen dan ilmu ekonomi mikro. Buku ini tidak membahas aspek tekhnis beternak ayam kampung karena cara-cara beternak ayam kampung atau ayam buras sudah dibahas di buku “ Memelihara Ayam Buras ”. sangat diharapkan bahwa pembaca terlebih dahulu membaca buku tadi sebelum membaca buku ini, agar pembaca tidak mengalami kesulitan dalam memahami isinya.

Disamping itu, pengetahuan dasar tentang manajemen dan Ekonomi mikro atau pengalaman dalam bisnis umum akan sangat membantu memahani isi buku ini. Buku ini disusun berlandaskan ilmu produksi unggas, manajemen peternakan dan ilmu ekonomi peternakan. Materi yang disajikan berupa intisari ketiga ilmu tersebut yang ditulis dengan gaya penyajian yang populer, sehingga dapat dimengerti oleh berbagai kalangan pembaca. Apabila masih juga mengalami kesulitan, pembaca dapat mencari materi yang dibutuhkan sebagaimana yang diinformasikan dalam lampiran di belakang buku ini. Di dalam buku ini tidak terdapat indeks buku sehingga pembaca kesulitan mencari pokok yang dituju.


Bagi para pembaca yang ingin beternak ayam kampung dianjurkan untuk tidak hanya membaca buku ini tapi juga membaca buku lain seperti buku “ Memelihara Ayam Buras “ buku “ Beternak Ayam Kampung ” dan buku “ Seputar Ayam Kampung ” sehingga pembaca bisa memahami dan mempraktekkannya di lapangan.

Comments

Popular posts from this blog

Cabang Kaidah Masyaqqah Tajlibu Al-taisir

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Syariat Islam tidak mentaklifkan kepada manusia sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh mereka dan sesuatu yang boleh menjatuhkan mereka ke dalam kesusahan atau dengan sesuatu yang tidak bertepatan dan serasi dengan naluri serta tabiat mereka. Masyaqqah atau kesukaran yang akan menjadi sebab kepada keringanan dan dipermudahkan berdasarkan kaedah ini ( masyaqqah tajlibu al-taisir ) ialah masyaqqah yang melampaui hal biasa dan tidak mampu ditanggung oleh manusia pada kebiasaannya, bahkan bisa memudaratkan diri seseorang dan menghalanginya dari melakukan   amal yang berguna. Kesukaran dan kesulitan yang menjadi problematika dan dilema yang terjadi pada mukallaf menuntut adanya penetapan hukum untuk mencapai kemaslahatan dan kepastian hukum guna menjawab permasalahan yang terjadi.  Sebelum adanya makalah ini, terdapat penjelasan tentang qaidah pokok dari masyaqqah tajlibu al-taisir, dan ini adalah tahap yang selanjutnya yaitu membaha

Tahapan – tahapan Dalam Tasawuf Untuk Mencapai Ma’rifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat sejarah kehidupan dan perjuangan al-Gazali (450-505 H./1058-1111 M.) yang panjang dan melelahkan untuk mencari pengetahuan yang benar (al-makrifat) yang mampu meyakinkan dan memuaskan batinnya, akhirnya, ia temukan pengetahuan yang benar setelah ia mendalami dan mengamalkan ajaran kaum sufi. Dalam kajian ilmu tasawuf “Ma’rifat” adalah mengetahui Tuhan dari dekat, sedekat-dekatnya sehingga hati sanubari dapat melihat Tuhan”. Menurut shufi jalan untuk memperoleh ma’rifah ialah dengan membersihkan jiwanya serta menempuh pendidikan shufi yang mereka namakan maqamat, seperti hidup, taubat, zuhud, wara’, ikhlas, sabar, syukur, qona’ah, tawakal, ridlo, mahabbah,  barulah tercapai ma’rifat. Dengan kata lain ma’rifat  merupakan maqomat tertinggi dimana puncak seorang hamba bersatu dengan sang Khaliq.    Dalam makalah ini kita akan membahas tentang Ma’rifah dan Tahapan-tahapan untuk mencapai ma’rifat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

TAFSIR AYAT TENTANG KEBUTUHAN DAN KEINGINAN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Al-Quran merupakan mukjizat yang sampai saat ini masih bisa kita pegang dan jumpai. Tak hanya mampu menjadi sumber hukum utama bagi umat Islam. Al-Quran juga mengandung beragam pengetahuan yang mampu mengikuti perkembangan zaman, tak terkecuali dalam hal ekonomi. Begitu banyak ayat al-Quran yang menerangkan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Terdapat beberapa ayat al-Quran yang menjelaskan hal tersebut. Di antara ayat tersebut terdapat dalam surat al-Mu’min ayat 80, al-Baqarah ayat 216, dan an-Nisa’ ayat 27 yang perlu dikaji lebih dalam demi terpenuhinya kebutuhan dan keinginan yang sesuai prinsip Islam. B.      Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penyusun merumuskan masalah-masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1.       Bagaimana tafsir, kajian ekonomi, serta cotoh nyata dalam surat al-Mu’min ayat 80? 2.       Bagaimana tafsir, kajian eko