A. Pengertian Pemasaran Bank
Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik
usaha yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Pentingnya pemasaran
dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu
produk dan jasa. Dalam melakukan kegiatan pemasaran suatu perusahaan memiliki
beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik itu jangka pendek maupun jangka
panjang. Berikut ini beberapa tujuan suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan
pemasaran antara lain :
1.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan akan
suatu produk maupun jasa
2. Dalam rangka memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa
3. Dalam rangka memberikan kepuasan semaksimal mungkin terhadap pelanggannya
4. Dalam rangka meningkatkan penjualan dan laba
5. Dalam rangka ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing
6.
Dalam rangka memperbesar kegiatan usaha
Kegiatan pemasaran sebelumnya hanya dilakukan oleh
perusahaan yang berorientasi profit saja, namun dewasa ini kegiatan pemasaran
tidak hanya monipoli perusahaan yang berorientasi profit, bahkan usaha sosial
pun sudah mulai menggunakan pemasaran dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumennya.
Philip Kotler mendefinisikan pengertian pemasaran adalah
suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh
apa apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta
mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Dari pengertian tersebut
dapat diuraikan bahwa pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan para nasabahnya terhadap produk jasa.
Secara umum pengertian pemasaran bank adalah suatu proses
untuk menciptakan dan mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberi kepuasan.
Produk bank adalah jasa yang ditawarkan kepada nasabah
untuk mendapatkan perhatian, untuk memiliki, digunakan atau dikonsumsi untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah. Produk bank terdiri dari produk
simpanan (giro, tabungan, deposito), pinjaman (kredit), atau jasa-jasa bank lainnya
seperti transfer, kliring, inkaso, safe deposit box, kartu kredit, letter of
credit, bank garansi, traveller cheque, bank draf, dan jasa-jasa bank lainnya.[1]
B. Tujuan Pemasaran Bank
Secara umum tujuan pemasaran bank adalah untuk
:
1.
Memaksimumkan konsumsi, atau dengan kata lain,
memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk
membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
2. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan
nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya,
karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainnya melalui ceritanya
(getuk tular).
3.
Memaksimumkan
pillihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbangai jenis produk bank
sehinga nasabah memiliki beragam pilihan pula.
4.
Meaksimumkan
mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan
iklim yang efisien.[2]
C.
Konsep-Konsep Pemsaran
Konsep
ini timbul dari satu period ke periode lainnya akibat perkembangan pengetahuan
baik produsen maupun konsumen. Saat ini ada lima konsep dalam pemasaran dimana
masing-masing konsep saling bersaing satu sama lainnya setiap konsep dijadikan
dasar pemasaran oleh masing-masing perusahaan untuk menjalankan kegiatan
pemasaran. Adapun konsep-konsep yang dimaksud sebagai berikut:
1.
Konsep
Produksi
Konsep ini menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh karenannya manajemen
harus berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan efisien
distribusi. Konsep ini menekankan kepada volume produksi atau distribusi yang
seluas-luasnya dengan harga ditekan serendah mungkin.
2.
Konsep
Produk
Konsep produk berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk
yang menawarkan mutu dan kinerja yang paling baik serta memiliki keistimewaan
yang mencolok. Konsep ini menimbulkan adanya marketing nyopia (pemandangan yang
dangkal terhadap pemasaran). Secara umum konsep produk menekankan kepada
kualitas, penampilan, dan ciri-ciri yang terbaik.
3.
Konsep
Penjualan
Kebanyakan konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk,
terkecuali perusahaan menjalankan suatu usaha promosi dan penjualan yang kokoh.
Konsep penjualan biasanya diterapkan pada produk-produk asuransi atau
ensiklopedia juga untuk lembaga nirlaba seperti parpol. Dalam konsep ini
kegiatan pemasaran ditekankan lebih agresif melalui usaha-usah promosi yang
gencar.
4.
Konsep
Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran
organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.
Kemudian kunci yang kedua adalah pemberian kepuasan seperti yang diinginkan
oleh konsumen secara lebih efektif dan lebih efisien dari yang dilakukan
pesaing.
Menurut
Philip Kotler konsep ini menekankan kedalam beberapa pengertian dibawah ini:
·
Menemukan
keinginan pelanggan dan berusaha untuk memenuhi keinginan tersebut.
·
Membuatlah
apa yang anda dapat jual,dari pada menjual apa yang anda buat
·
Cintailah
pelanggan
·
Andalah
yang menentukan
·
Berhenti
memesarkan produk yang dapat anda buat dan mancoba membuat produk yang dapat
anda jual.
5.
Konsep
Pemasaran Masyarakat
Konsep ini menekankan pada penentuan kebutuhan, keinginan, dan
minat pasar serta memberikan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. Menurut
Philip Kotler terdapat beberapa perbedaan konsep penjualan dengan konsep
pemasaran,yaitu[3]
:
No.
|
Yang Diinginkan
|
Konsep Penjualan
|
Konsep Pemasaran
|
1.
|
Sasaran
|
Pabrikan
|
Pasar
|
2.
|
Fokus
|
Produk yang ada
|
Kebutuhan pelanggan
|
3.
|
Sarana
|
Penjualan dan promosi
|
Pemasaran terpadu
|
4.
|
Tujuan akhir
|
Laba melalui volume penjualan
|
Laba melalui kepuasan pelanggan
|
D.
Pengertian Lingkungan Pemasaran Bank
Lingkungan pemasaran diartikan sebagai kekuatan yang ada didalam
dan diluar perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan
dan mempertahankan produk-produk bank yang ada. Lingkungan pemasaran bank
dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro.[4]
1.
Lingkungan
Mikro
Lingkungan mikro adalah kekuatan
yang dekat dengan bank yang memengaruhi kemampuan bank yang bersangkutan dalam
melayani para pelanggannya. Komponen-komponen lingkungan mikro adalah sebagai
berikut :
a.
Manajemen
bank itu sendiri
Maksudnya
adalah kemampuan dari masing-masing fungsi manajemen yang ada didalam bank
untuk bekerja sama. Kerja sama yang baik akan sangat berpengaruh terhadap
pencapaian tujuan perusahaan, demikian pula sebaliknya.
b.
Pemasok
Merupakan
perusahaan yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan maupun
pesaing untuk mrnghasilkan barang dan jasa seperti peralatan, tenaga kerja,
bahan baku, bahan bakar atau listrik.
c.
Perantara
pemasaran bank
Merupakan
perusahaan yang membantu perusahaan mempromosikan, menjual, mendistribusikan
barang-barang ke pembeli akhir, seperti perusahaan distribusi, biro jasa
pemasaran dan perantara keuangang (pedagang grosiran atau pedagang eceran).
d.
Nasabah
(Pelanggan)
Merupakan
konsumen yang membeli atau menggunakan produk yang dijual atau ditawarkan oleh
bank. Jenis-jenis nasabah (pelanggan) terdiri dari :
·
Pasar
konsumen yaitu konsumen rumah tangga dan perorangan yang membeli produk bank
untuk konsumsi pribadi misalnya tabungan perorangan.
·
Pasar
produksi merupakan organisasi yang membeli produk digunakan dalam proses
produksi industri.
·
Pasar pemerintah merupakan badan pemerintah
seperti departemen atau BUMN yang membeli produk yang ditawarkan bank.
·
Pasar
reseller yaitu organisasi yang membeli barang dan jasa untuk dijualnya kembali
dengan mendapatkan laba.
·
Pasar
internasional merupakan pembeli yang berasal dari luar negeri seperti konsumen,
produsen, reseller dan pemerintah asing.
e.
Pesaing
Merupakan
lawan bank kita yang memproduksi atau menjual barang yang sejenis di wilayah
tertentu. Pesaing terdiri dari pesaing yang sama atau sejenis yaitu bank-bank
dan pesaing yang jauh atau pesaing yang menjual produk yang mirip dijual oleh
produk bank seperti lembaga keuangan lainnya.
f.
Publik
Merupakan
kelompok manapun yang mempunyai minat nyata atau minat potensial atau dampak
terhadap kemampuan sebuah organisasi mencapai sasarannya. Publik terdiri dari :
·
Publik
keuangan, merupakan publik yang memengaruhi perusahaan untuk memperoleh dana
seperti bank atau lembaga keuangan lainnya.
·
Publik
media, merupakan organisasi yang memberikan layanan berupa liputan berita
seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, atau media lainnya
·
Publik
pemerintah
·
Publik umum
·
Publik lokal, merupakan masyarakat yang ada di
sekitar lokasi
2. Lingkungan Makro
Merupakan kekuatan yang lebih luas dari lingkungan mikro yang memengaruhi
bank secara keseluruhan. Komponen-komponen lingkungan makro adalah sebagai
berikut :
a. Lingkungan Demografis
Merupakan lingkungan yang menyangkut kependudukan seperti
jumlah penduduk, kepadatan penduduk disuatu wilayah, lokasi penduduk, usia
penduduk, jenis kelamin, pendidikan, dan pergeseran penduduk dari suatu wilayah
ke wilayah lain seperti urbanisasi
b. Lingkungan Ekonomi
Merupakan faktor-faktor yang memengaruhi daya beli dan
pola pembelanjaan konsumen. Daya beli ini diukur dari tingkat pendapatan
masyarakat dan perkembangan tingkat harga-harga umum. Yang menyebabkan
perubahan daya beli adalah perubahan pendapatan dan perubahan harga-harga di
pasar.
c. Lingkungan Alam
Merupakan sumber daya alam yang dibutuhkan seperti
kebutuhan bahan baku, biaya energi, tingkat polusi. Pengaruhnya adalah
kekurangan bahan baku, meningkatnya biaya energi, meningkatnya tingkat polusi,
campur tangan pemerintah dalam lingkungan sumber daya alam.
d. Lingkungan Teknologi
Merupakan kekuatan-kekuatan yang menciptakan teknologi
baru, menciptakan inovasi baru melalui pengembangan produk baru serta mampu
menangkap peluang-peluang yang ada. Lingkungan teknoligi diukur melalui laju
pertumbuhan penelitian dan pengembangan (litbang) dan tingginya anggaran
litbang.
e. Lingkungan Politik dan Undang-Undang
Yang mengawasi perusahaan seperti badan pemerintah,
kelompok penekan yang memengaruhi dan membatasi ruang gerak organisasi dan
individu dalam suatu masyarakat seperti tumbuhnya lembaga swadaya masyarakat
(LSM).
f. Lingkungan Kultural
Merupakan lembaga-lembaga atau kekuatan lain yang
memengaruhi nilai di masyarakat seperti persepsi, preferensi, dan perilaku
masyarakat.[6]
Daftar Pustaka
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2014), 193-194.
Comments
Post a Comment