Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya
lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi “PR” besar bagi
bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah sampah. Terutama
sampah anorganik yang telah menjadi sampah yang
berbahaya dan sulit dikelola.Banyak orang yang membuang sampah tidak pada
tempatnya, seperti dipinggiran kali, pinggir jalan, bahkan ditempat orang
berbelanja bahan makanan yaitu pasar. Tumpukan sampah menggunung dan
mengeluarkan bau yang tidak sedap. Sebagian besar dampak dari sampah yang
diakibatkannya memang berdampak jangka panjang, seperti kanker, kerusakan
saraf, gangguan reproduksi dan lain-lain.
Sampah pada
umumnya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu Sampah Organik dan Sampah
Anorganik.Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa
makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah organik juga dapat
diolah menjadi pupuk kompos. Sampah Anorganik adalah sampah yang tidak
mudah busuk, seperti plastic pembungkus makanan, kertas plastic mainan, botol
dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah anorganik dapat
dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk
lainnya.Namun kebanyakan orang lebih memilih membuang sampah sembarangan
daripada membuangnya ke tempat sampah yang jaraknya tidak begitu jauh. Mereka
yang membuang sampah sembarangan seringkali beralasan karena lebih praktis atau
malas. Padahal dengan membuang sampah sembarangan itu mengganggu aktivitas
mereka sehari-hari.
Oleh
karena itu Sampah juga berdampak bagi lingkungan sekitar.Dampak Bagi Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik
bagi
berbagai
binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit. Penyakit diare,
kolera, dan tifus yang dapat menyebar dengan cepat karena virus yang berasal
dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit
demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah
yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. Dampak Terhadap Lingkungan cairan
rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air.
Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan
lenyap. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam
organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas
ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. Dampak Sosial dan Ekonomi.
Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan
bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah
bertebaran dimana-mana. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.Tapi
disisi lain sampah-sampah anorganik seperti botol plastik, kaleng bekas, kardus
bekas dan sebagainya, dapat diolah kembali menjadi sesuatu yang bernilai
ekonomi. Hal itu jelas menguntungkan bagi orang-orang yang menggantungkan
hidupnya pada tumpukan sampah.
Namun ada
cara mengelola sampah.Cara mengolah sampah dengan baik tanpa ada masalah adalah
idaman setiap orang atau bahkan setiap kota di dunia. Dengan mengelola dan
mengolah sampah dengan baik maka dapat mengurangi risiko timbulnya berbagai
jenis penyakit yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan sepenuh
hati.Cara mengelola atau mengolah sampah adalah:
1. Sampah menjadi Kompos
Sampah
biologis, Basah, atau organik dapat dijadikan kompos dengan cara menimbun
sampah tersebut didalam tanah untuk jangka waktu tertentu hingga membusuk.
2. Pangan dan Makanan
Ternak
Sampah yang berupa
buah-buahan dan sayur-sayuran yang belum sepenuhnya rusak dapat dijadikan
makanan ternak atau binatang lain yang dikembangbiakan. Biasanya sampah sayur
dan buah banyak dijumpai dipasar-pasar tradisional yang berserakan dimana-mana.
3. Landfill
Jenis ini
adalah yang paling mudah karena hanya membuang dan menumpuk sampah di tanah
yang rendah pada areal yang terbuka. Metode ini sangat membantu estetika
lingkungan.
4. Sanitary landfill
Mirip dengan metode Landfill namun sampah tersebut ditutup dan diuruk tanah.
Cara ini biasanya menggunakan alat-alat berat yang berharga mahal.
5. Pulverisation
Pulverisation adalah metode pembuangan sampah langsung ke laut lepas setelah
dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil.
6. Incineration / incinerator
Metode Incineration adalah pembakaran sampah baik dengan cara sederhana maupun
dengan cara modern secara massal. Teknologi memungkinkan hasil energi
pembakaran diubah menjadi energi listrik.
Comments
Post a Comment