Skip to main content

A Succesfull Job Interview

            Nowdays in this modern era, get job is not easy for some people. The people more competitive to get the job that they want. To know and selection the applicants, all of them must do a job interview. In this stage, many people have failed for several reason. But however, if an applicant wants to be a successful person in job interview, there are some of the factors that causes a succesfull job interview are from good appereace, educational background and also an experiences applicant in work.
            In order for a successful job interview, an applicant must has good appereace. It means that if someone wants to do job interview, she/he must has good preparation for her/himself. She/he has to make her/himself clean and good looking. Some of the companies give the rule for the applicants to wear formal dress code. Usually , the companies have different categories of it. An interviewer looks at the aplicant’s appereance for the first and if she/he has good appereance and obey one of the rules in a company like she/he wears pollite and formal dress code, an interviewer thinks that she/he has a readiness to do job well. So, looking for appereance an applicant is important to describe the characteristic of her/himself.
            The other factor that has huge influence for a succesfull job interview is educational background of an applicant. Some of the companies looking for the applicants that have good education. An applicant who has the higher education is usually needed by companies. An interviewer allways asks an applicant for the last her/his education. It’s better when she/he graduated from fresh graduated but no matter if an applicant just graduated from senior high school or vocational high school, it’s depend on the requirements of the company.  So, if someone has good educational background, she/he should get huge opportunately to get the job.
            The last cause for a succesfull job interview is experiences an applicant in work. When an applicant doing a job interview, she/he will get some question from an interviewer where she/he works  for the last. A company will give priority an applicant who has experiences of the sector in the job that has related with new job at that company. The skill is needed for the job because it makes the job is faster and efficient. In the other word if an applicant has skill and has experiences for working, off course an interviewer will make her/him as an employee ini that company.
            In conclusion, some companies are more selective to choose the candidate worker or employee in the interview stage. For a successful job interview, it’s influence by attractive appereance from an applicant, good education that an applicant has, also from an applicant also experienced in a speciality.

            

Comments

Popular posts from this blog

Cabang Kaidah Masyaqqah Tajlibu Al-taisir

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Syariat Islam tidak mentaklifkan kepada manusia sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh mereka dan sesuatu yang boleh menjatuhkan mereka ke dalam kesusahan atau dengan sesuatu yang tidak bertepatan dan serasi dengan naluri serta tabiat mereka. Masyaqqah atau kesukaran yang akan menjadi sebab kepada keringanan dan dipermudahkan berdasarkan kaedah ini ( masyaqqah tajlibu al-taisir ) ialah masyaqqah yang melampaui hal biasa dan tidak mampu ditanggung oleh manusia pada kebiasaannya, bahkan bisa memudaratkan diri seseorang dan menghalanginya dari melakukan   amal yang berguna. Kesukaran dan kesulitan yang menjadi problematika dan dilema yang terjadi pada mukallaf menuntut adanya penetapan hukum untuk mencapai kemaslahatan dan kepastian hukum guna menjawab permasalahan yang terjadi.  Sebelum adanya makalah ini, terdapat penjelasan tentang qaidah pokok dari masyaqqah tajlibu al-taisir, dan ini adalah tahap yang selanjutnya yaitu membaha

Tahapan – tahapan Dalam Tasawuf Untuk Mencapai Ma’rifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat sejarah kehidupan dan perjuangan al-Gazali (450-505 H./1058-1111 M.) yang panjang dan melelahkan untuk mencari pengetahuan yang benar (al-makrifat) yang mampu meyakinkan dan memuaskan batinnya, akhirnya, ia temukan pengetahuan yang benar setelah ia mendalami dan mengamalkan ajaran kaum sufi. Dalam kajian ilmu tasawuf “Ma’rifat” adalah mengetahui Tuhan dari dekat, sedekat-dekatnya sehingga hati sanubari dapat melihat Tuhan”. Menurut shufi jalan untuk memperoleh ma’rifah ialah dengan membersihkan jiwanya serta menempuh pendidikan shufi yang mereka namakan maqamat, seperti hidup, taubat, zuhud, wara’, ikhlas, sabar, syukur, qona’ah, tawakal, ridlo, mahabbah,  barulah tercapai ma’rifat. Dengan kata lain ma’rifat  merupakan maqomat tertinggi dimana puncak seorang hamba bersatu dengan sang Khaliq.    Dalam makalah ini kita akan membahas tentang Ma’rifah dan Tahapan-tahapan untuk mencapai ma’rifat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

TAFSIR AYAT TENTANG KEBUTUHAN DAN KEINGINAN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Al-Quran merupakan mukjizat yang sampai saat ini masih bisa kita pegang dan jumpai. Tak hanya mampu menjadi sumber hukum utama bagi umat Islam. Al-Quran juga mengandung beragam pengetahuan yang mampu mengikuti perkembangan zaman, tak terkecuali dalam hal ekonomi. Begitu banyak ayat al-Quran yang menerangkan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Terdapat beberapa ayat al-Quran yang menjelaskan hal tersebut. Di antara ayat tersebut terdapat dalam surat al-Mu’min ayat 80, al-Baqarah ayat 216, dan an-Nisa’ ayat 27 yang perlu dikaji lebih dalam demi terpenuhinya kebutuhan dan keinginan yang sesuai prinsip Islam. B.      Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penyusun merumuskan masalah-masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1.       Bagaimana tafsir, kajian ekonomi, serta cotoh nyata dalam surat al-Mu’min ayat 80? 2.       Bagaimana tafsir, kajian eko