Skip to main content

ASAL USUL DESA TEGALBANG

A.    ASAL USUL DESA TEGALBANG
Sejarah bisa juga disebut dengan legenda (cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubunganya dengan peristiwa sejarah) dalam KBBI kamus besar bahasa indonesia. Penulis akan mendiskripsikan legenda desa kelahiran yakni desa Tegalbang. Tegalbang diambil dari dua kata yakni tegal yang berarti dalam bahasa indonesia adalah tanah, sedangkan bang dari kata abang yang diartikaan dalam bahasa indonesia adalah merah. Dari kesimpulan di atas dapat di temukan intinya adalah “sebuah pemukiman yang didaerahnya tersebut sebuah tanah yang di mukimi warga berwarna merah” disini penulis berwawancara dengan narasumber yaang bernama KH. MUSLIH salah satu tokoh masyarakat. Akantetapi dalam wawancara penulis hanya dapat berkomunikasi bukan bertatap langsung untuk mendapatkan materinya tetapi berkomunikasi via sms, dikarenakan penulis belum ada waktu untuk terjun survai langsung ke tanah kelahiran.
Di desa tegalbang ada nama salahsatu dusun yang unik yakni sumurjeru, asal kata sumur yang berarti lubang yang berarda di dalam tanah yang umumnya untuk mengambil air dan kata jeru yakni bahasa jawa yang di artikan dalam bahasa indonesia adalah dalam. Jadi intinya lubang yang digunakan untuk mengambil air dan lubang tersebut sangat dalam. Akantetapi anehnya sumur yang dalam tersebut tidak bisa mengeluarkan air. Asalusulnya seperti ini, “dahulu kala ada seorang pemilik sumur sedang menggali sumur tersebut, suatu saat ada waliyullah lewat dan bertanya.
Wali: bapak sedang apa?
Penggali: lagi menggali joblangan.
            Padahal joblangan itu adalah tempat untuk pembuangan sampah bukan untuk mengambil air, lalu saat itu waliyullah pergi meninggalkan sang penggali tersebut. Saat itu penggali meneruskan penggalian sampai sangat dalam sekali. Saat itu penggali terheran dengan sumur tersebut karena sumur yang dalamnya melebihi dalam sumur di tetangganya  itu tidak mengeluarkan air. Setelah itu difikir-fikir penyebabnya bukan kedalaman sumur, tetapi  karena pengggali yang membohongi wali yg dan akkhirnya kharamah wali itu yang membuat sumur itu tidak dapat mengeluarkan air.

B.     SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI DESA TEGALBANG
Sejarah masuknya islam di desa tegalbang adalah pada suatu saat ada waliyullah dari demak yang bernama Raden Ahmad Syarifudin. Beliau menyebarkan agama islam didesa kami. Namun, untuk tahun beliau ke desa kami belum ada kepastian dari sejarawan. Yang jelas beliau masuk kedesa kami dengan keadaan umur yang sudah tua yang akhirnya beliau meninggal dan dimakamkan di desa tegalbang.
Beliau dimakamkan di bawah randu besar yang bernama randu geroh, hingga saat ini makam beliau sering di ziarohi oleh para warga dan di adakan pula acara pengajian setiap tahun sekali di makam tersebut.

C.    PARA TOKOH DAN PERANANYA DALAM MENGEMBANGKAN AGAMA ISLAM DI DESA TEGALBANG
Tokoh-tokoh yang berperan menyebarkan agama di desa tegalbang salahsatunya adalah bapak KH. Muslih, beliau adalah seorang santri alumni pondok pesantren Langitan tuban. Sebelum beliau datang ke desa tegalbang, masyarakat masih banyak yang abangan(islam kejawen) yang masih memiliki tradisi yang melenceng dari syariat islam. Setelah beliau terjun ke masyarakat, masyarakat banyak meniru dan mulai sedikit demi sedikit merubah tradisi tersebut. Misalnya: dulu ada namanya sedekah bumu yang di isi dengan pesta rakyat dengan mabuk-mabuk an, manun sekarang bapak tersebut merubahnya dengan acara doa bersama dan pengajian umum.
D.    TRADISI ISLAM ATAU PERIBADATAN DI DESA TEGALBANG
Tradisi yang ada dimasyarakat desa tegalbang salah satunya adalah tradisi peminum(pemabuk). Karena desa kami penghasil pohon aren, yang bunga pohon aren juga dapat di manfaatkan menjadi air legen dan juga air tuak daan juga menjadi gula aren. Jaman dahulu kala masyarakat di desa tegalbang termasuk kaum abangan (yang belum mengenal agama) akhirnya ada tradisi ngombe yakni tradisi tersebut dilakukan saat setelah selesai pergi dari sawah masyarakat pergi ketempat peminum untuk meminum tuak yang dapat memabukan untuk menghilangkan lelah.
Akantetapi karena sekarang masyarakatnya sudah banyaak yang mengerti agama hanya sebagian saja yang melakukan tradisi tersebut, dan juga sekarang Nahdlatul Ulama’ sangat besar di desa penulis, yang membuat desa kami sekarang sudah banyak yang meninggalkan tradisi tersebut dengan menggantu kegiatan rutinan yang di adakan oleh NU.

E.     BENTUK KEBUDAYAAN DAN WUJUDNYA DI DESA TEGALBANG
Kebudayaan di desa penulis saat ini adalah sama seperti kebudayaan yang di lakukan oleh masyarakat nahdiyin seperti: tahlilan,manaqiban,yasinan dan lain-lain. Dikarenakan mayoritas masyarakat yang berada di desa kami menngikuti atau bergabug dengan organisasi Nahdlatul Ulama.


Comments

  1. ini desa tegalbang mana ya mas soalnya desa saya juga tegalbang

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cabang Kaidah Masyaqqah Tajlibu Al-taisir

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Syariat Islam tidak mentaklifkan kepada manusia sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh mereka dan sesuatu yang boleh menjatuhkan mereka ke dalam kesusahan atau dengan sesuatu yang tidak bertepatan dan serasi dengan naluri serta tabiat mereka. Masyaqqah atau kesukaran yang akan menjadi sebab kepada keringanan dan dipermudahkan berdasarkan kaedah ini ( masyaqqah tajlibu al-taisir ) ialah masyaqqah yang melampaui hal biasa dan tidak mampu ditanggung oleh manusia pada kebiasaannya, bahkan bisa memudaratkan diri seseorang dan menghalanginya dari melakukan   amal yang berguna. Kesukaran dan kesulitan yang menjadi problematika dan dilema yang terjadi pada mukallaf menuntut adanya penetapan hukum untuk mencapai kemaslahatan dan kepastian hukum guna menjawab permasalahan yang terjadi.  Sebelum adanya makalah ini, terdapat penjelasan tentang qaidah pokok dari masyaqqah tajlibu al-taisir, dan ini adalah tahap yang selanjutnya yaitu membaha

Tahapan – tahapan Dalam Tasawuf Untuk Mencapai Ma’rifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat sejarah kehidupan dan perjuangan al-Gazali (450-505 H./1058-1111 M.) yang panjang dan melelahkan untuk mencari pengetahuan yang benar (al-makrifat) yang mampu meyakinkan dan memuaskan batinnya, akhirnya, ia temukan pengetahuan yang benar setelah ia mendalami dan mengamalkan ajaran kaum sufi. Dalam kajian ilmu tasawuf “Ma’rifat” adalah mengetahui Tuhan dari dekat, sedekat-dekatnya sehingga hati sanubari dapat melihat Tuhan”. Menurut shufi jalan untuk memperoleh ma’rifah ialah dengan membersihkan jiwanya serta menempuh pendidikan shufi yang mereka namakan maqamat, seperti hidup, taubat, zuhud, wara’, ikhlas, sabar, syukur, qona’ah, tawakal, ridlo, mahabbah,  barulah tercapai ma’rifat. Dengan kata lain ma’rifat  merupakan maqomat tertinggi dimana puncak seorang hamba bersatu dengan sang Khaliq.    Dalam makalah ini kita akan membahas tentang Ma’rifah dan Tahapan-tahapan untuk mencapai ma’rifat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

TAFSIR AYAT TENTANG KEBUTUHAN DAN KEINGINAN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Al-Quran merupakan mukjizat yang sampai saat ini masih bisa kita pegang dan jumpai. Tak hanya mampu menjadi sumber hukum utama bagi umat Islam. Al-Quran juga mengandung beragam pengetahuan yang mampu mengikuti perkembangan zaman, tak terkecuali dalam hal ekonomi. Begitu banyak ayat al-Quran yang menerangkan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Terdapat beberapa ayat al-Quran yang menjelaskan hal tersebut. Di antara ayat tersebut terdapat dalam surat al-Mu’min ayat 80, al-Baqarah ayat 216, dan an-Nisa’ ayat 27 yang perlu dikaji lebih dalam demi terpenuhinya kebutuhan dan keinginan yang sesuai prinsip Islam. B.      Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penyusun merumuskan masalah-masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1.       Bagaimana tafsir, kajian ekonomi, serta cotoh nyata dalam surat al-Mu’min ayat 80? 2.       Bagaimana tafsir, kajian eko