Skip to main content

Resensi Buku Berbakti Kepada Ibu Pembuka Pintu Rezeki yang Terlupakan


Judul Buku                  : Berbakti Kepada Ibu Pembuka Pintu Rezeki yang Terlupakan
Penulis                         : Ust. M. Syafi’i Masykur
Penerbit                       : Citra Risalah
Tahun Terbit                : 2011
Kota Terbit                  : Yogyakarta
Jumlah Halaman          : xii, 132; 13 x 20 cm
              
               Orang tua adalah bapak dan ibu yang membesarkan kita sejak lahir sampai dewasa. Kita harus menghormati orang tua terutama Ibu. Banyak orang yang jarang sekali menghargai ibu bapaknya. Buku karya Ust. M. Syafi’i Masykur ini menceritakan tentang balasan bagi orang yang berbakti kepada orang tua dan balasan kepada orang yang tidak berbakti kepada orang tua, terutama Ibu. Bukan hanya itu buku ini juga memberi tahu cara berbakti kepada ibu dan sebagainya.
               Berbakti kepada ibu adalah perintah kedua setelah berbakti kepada Allah. Ada dua manusia yang menjadi perantara kita yaitu bapak dan ibu. Hanya tiga manusia di dunia ini lahir tanpa perantara yaitu Nabi Adam a.s.. kedua Hawa, ketiga Nabi Isa a.s. Karena bapak dan ibu menjadi sarana keberadaan kita maka kita harus berbakti kepada mereka dan terutama ibu.
               Surga di bawah telapak kaki ibu maksudnya kepatuhan seseorang kepada ibunya akan mengantarkannya kesurga, sedangkan kedurhakaan seseorang kepada ibunya akan menjerumuskannya ke dalam api neraka. Tent saja kepatuhan kepada ibu yang dimaksud adalah kepatuhan yang dilakukan ibu hal-hal baik.
               Segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allah pasti dijanjikan oleh Allah pahalanya. Sebaliknya, sesuatu yang dilarang oleh Allah pasti ada ancaman bagi pelakunya. Begitu juga dengan berbakti dengan Ibu bapaknya. Allah menjanjikan pahala yang besar baginya. Janji Allah jika berbakti kepada Ibu dan bapaknya yaitu dikabulkan doanya, terlepas dari kesulitan, mendapat kemuliaan di dunia maupun akhirat, dan sebagainya.
               Cara berbakti kepada ibu adalah yang pertama dengan menaati perintahnya. Di dalam Al-Adab Al-Mufrad  diriwayatkan, rasulullah saw berpesan “taatilah kedua orangtuamu meskipun keduanya memerintahkanmu untuk keluar dari dunia...” (Al-Hadits). Yang kedua dengan menjawab panggilannya, yang ketiga berkata dengan perkataan yang halus. Yang keempat menghargai dan menghormatinya, dan masih ada banyak lagi.
               Banyak sekali penjelasan tentang berbakti kepada ibu. Terutama balasan yang didapatkan dan sebagainya. Buku ini sangat bermanfaat bagi anak-anak yang belum bisa menghargai orangtu terutama ibu. Bahasa yang digunakan sangat baik tidak menyinggung, dan dilengkapi haditsnya juga. Jika ingin tahu lebih banyak lagi, lebih baik pembaca membaca buku yang berjudul berbakti kepada ibu pembuka pintu rezeki yang terlupakan.

Comments

Popular posts from this blog

Cabang Kaidah Masyaqqah Tajlibu Al-taisir

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Syariat Islam tidak mentaklifkan kepada manusia sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh mereka dan sesuatu yang boleh menjatuhkan mereka ke dalam kesusahan atau dengan sesuatu yang tidak bertepatan dan serasi dengan naluri serta tabiat mereka. Masyaqqah atau kesukaran yang akan menjadi sebab kepada keringanan dan dipermudahkan berdasarkan kaedah ini ( masyaqqah tajlibu al-taisir ) ialah masyaqqah yang melampaui hal biasa dan tidak mampu ditanggung oleh manusia pada kebiasaannya, bahkan bisa memudaratkan diri seseorang dan menghalanginya dari melakukan   amal yang berguna. Kesukaran dan kesulitan yang menjadi problematika dan dilema yang terjadi pada mukallaf menuntut adanya penetapan hukum untuk mencapai kemaslahatan dan kepastian hukum guna menjawab permasalahan yang terjadi.  Sebelum adanya makalah ini, terdapat penjelasan tentang qaidah pokok dari masyaqqah tajlibu al-taisir, dan ini adalah tahap yang selanjutnya yaitu membaha

Tahapan – tahapan Dalam Tasawuf Untuk Mencapai Ma’rifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat sejarah kehidupan dan perjuangan al-Gazali (450-505 H./1058-1111 M.) yang panjang dan melelahkan untuk mencari pengetahuan yang benar (al-makrifat) yang mampu meyakinkan dan memuaskan batinnya, akhirnya, ia temukan pengetahuan yang benar setelah ia mendalami dan mengamalkan ajaran kaum sufi. Dalam kajian ilmu tasawuf “Ma’rifat” adalah mengetahui Tuhan dari dekat, sedekat-dekatnya sehingga hati sanubari dapat melihat Tuhan”. Menurut shufi jalan untuk memperoleh ma’rifah ialah dengan membersihkan jiwanya serta menempuh pendidikan shufi yang mereka namakan maqamat, seperti hidup, taubat, zuhud, wara’, ikhlas, sabar, syukur, qona’ah, tawakal, ridlo, mahabbah,  barulah tercapai ma’rifat. Dengan kata lain ma’rifat  merupakan maqomat tertinggi dimana puncak seorang hamba bersatu dengan sang Khaliq.    Dalam makalah ini kita akan membahas tentang Ma’rifah dan Tahapan-tahapan untuk mencapai ma’rifat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

TAFSIR AYAT TENTANG KEBUTUHAN DAN KEINGINAN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Al-Quran merupakan mukjizat yang sampai saat ini masih bisa kita pegang dan jumpai. Tak hanya mampu menjadi sumber hukum utama bagi umat Islam. Al-Quran juga mengandung beragam pengetahuan yang mampu mengikuti perkembangan zaman, tak terkecuali dalam hal ekonomi. Begitu banyak ayat al-Quran yang menerangkan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Terdapat beberapa ayat al-Quran yang menjelaskan hal tersebut. Di antara ayat tersebut terdapat dalam surat al-Mu’min ayat 80, al-Baqarah ayat 216, dan an-Nisa’ ayat 27 yang perlu dikaji lebih dalam demi terpenuhinya kebutuhan dan keinginan yang sesuai prinsip Islam. B.      Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penyusun merumuskan masalah-masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1.       Bagaimana tafsir, kajian ekonomi, serta cotoh nyata dalam surat al-Mu’min ayat 80? 2.       Bagaimana tafsir, kajian eko