Skip to main content

All of my friends whom i respect

First of all, let's thank Allah the Al Mighty who has been giving us mercy and blessing so we can attend this meeting without any obstacles in this great occasion.

Loving the homeland is the nation's moral values that are increasingly depleting. The existence of free markets and foreign culture enter freely becoming one of the causes of fading a sense of love of the motherland. In fact, in the modern era, it is to hard find a teenager who respects the ideology of the country, even those who are living abroad and even ashamed of admitting it.

The audience, who I respect, loving the homeland is not easy. This love must be presented inside each one of us. For example, if we have young children at home, we tell about the history of the nation in spare time for children. In addition, we could also invite children to listen to songs nationwide. We can learn diligently as a manifestation of our efforts to be the next generation of nation. In addition, we can also always use the Indonesian as our local languages when communicating. 

The audience who I respect, Loving the homeland as well we can do by caring and respecting the symbol-a symbol of the country, such as the red-white flag and coat arms of Garuda. They should be proud if they use red-white flag as their uniform in their behavior. Furthermore, we also have to love domestic products. Although currently a lot of imported goods coming into Indonesia, trust the quality that we have to such items. It is not much different from the products made in the country.

Happy audience

Carry out the ceremony every Monday we also should not leave. All of that are in existence from flavor of love that we can do. By an awful lot of symbol of the State that we can survive, such as tribute to the red-white flag, sing the national anthem Indonesia Raya, sing national songs, and discipline.

In addition, the existence of love the homeland should keep well. We can do with the small everyday actions such as maintaining the cleanliness of the environment around us. By keeping the environment around, we have embodied the sovereignty of our country in love with.

As human being, I realize that I can’t avoid the mistakes, so I apologize to you all. And I don’t forget to say thanks so much for your nice attention.


Comments

Popular posts from this blog

Cabang Kaidah Masyaqqah Tajlibu Al-taisir

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Syariat Islam tidak mentaklifkan kepada manusia sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh mereka dan sesuatu yang boleh menjatuhkan mereka ke dalam kesusahan atau dengan sesuatu yang tidak bertepatan dan serasi dengan naluri serta tabiat mereka. Masyaqqah atau kesukaran yang akan menjadi sebab kepada keringanan dan dipermudahkan berdasarkan kaedah ini ( masyaqqah tajlibu al-taisir ) ialah masyaqqah yang melampaui hal biasa dan tidak mampu ditanggung oleh manusia pada kebiasaannya, bahkan bisa memudaratkan diri seseorang dan menghalanginya dari melakukan   amal yang berguna. Kesukaran dan kesulitan yang menjadi problematika dan dilema yang terjadi pada mukallaf menuntut adanya penetapan hukum untuk mencapai kemaslahatan dan kepastian hukum guna menjawab permasalahan yang terjadi.  Sebelum adanya makalah ini, terdapat penjelasan tentang qaidah pokok dari masyaqqah tajlibu al-taisir, dan ini adalah tahap yang selanjutnya yaitu membaha

Tahapan – tahapan Dalam Tasawuf Untuk Mencapai Ma’rifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat sejarah kehidupan dan perjuangan al-Gazali (450-505 H./1058-1111 M.) yang panjang dan melelahkan untuk mencari pengetahuan yang benar (al-makrifat) yang mampu meyakinkan dan memuaskan batinnya, akhirnya, ia temukan pengetahuan yang benar setelah ia mendalami dan mengamalkan ajaran kaum sufi. Dalam kajian ilmu tasawuf “Ma’rifat” adalah mengetahui Tuhan dari dekat, sedekat-dekatnya sehingga hati sanubari dapat melihat Tuhan”. Menurut shufi jalan untuk memperoleh ma’rifah ialah dengan membersihkan jiwanya serta menempuh pendidikan shufi yang mereka namakan maqamat, seperti hidup, taubat, zuhud, wara’, ikhlas, sabar, syukur, qona’ah, tawakal, ridlo, mahabbah,  barulah tercapai ma’rifat. Dengan kata lain ma’rifat  merupakan maqomat tertinggi dimana puncak seorang hamba bersatu dengan sang Khaliq.    Dalam makalah ini kita akan membahas tentang Ma’rifah dan Tahapan-tahapan untuk mencapai ma’rifat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

TAFSIR AYAT TENTANG KEBUTUHAN DAN KEINGINAN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Al-Quran merupakan mukjizat yang sampai saat ini masih bisa kita pegang dan jumpai. Tak hanya mampu menjadi sumber hukum utama bagi umat Islam. Al-Quran juga mengandung beragam pengetahuan yang mampu mengikuti perkembangan zaman, tak terkecuali dalam hal ekonomi. Begitu banyak ayat al-Quran yang menerangkan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Terdapat beberapa ayat al-Quran yang menjelaskan hal tersebut. Di antara ayat tersebut terdapat dalam surat al-Mu’min ayat 80, al-Baqarah ayat 216, dan an-Nisa’ ayat 27 yang perlu dikaji lebih dalam demi terpenuhinya kebutuhan dan keinginan yang sesuai prinsip Islam. B.      Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penyusun merumuskan masalah-masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1.       Bagaimana tafsir, kajian ekonomi, serta cotoh nyata dalam surat al-Mu’min ayat 80? 2.       Bagaimana tafsir, kajian eko