Skip to main content

My opinion about my experience in 2nd semeseter in STAIN Kediri

I have many experience in 2nd semester and it was very amazing. It is an unfogettable experience in my life.
I am happy because I have new friend in this semester. They are kind people for me. They are friendly. I feel more comfortable with them than my friend in 1st semester. Actually, I know the reason why I feel like that but I can not say it.
Let’s move to my opinion about my assignment’s experience. In 2nd semester, there are many assignment who was given by lecturer for us. I think Indonesian’s assignment is the difficult one. It was difficult to found of the source and I felt tired at that time. But I felt glad and free when I got  it then. Jihan knows how tired I am because she is always accompany me to find it. She is my best friend and I am gratefull to be her friend.
Then, I had terrible situation when I did grammar assignment. We should make a video to explain about grammar lesson. I was happy for being someone’s group because he is clever in english lesson. After that I did not feel it again. I felt bored and became angry with him. He did everything as he wants. He gave all assignment to me. For the first time I could be patient  to do it but I could not do it again. I could not accept his act like the other my study buddy. I became angry with him and started to keep away from him. It was not true. When we got assignment from lecturer we must do the assignment together. Do not give it only to the one of your study buddy. It will make her/him be in trouble and angry with you. Then they will keep away from you and will not to be your study buddy again.
Although there was many assignment, but there was many experience I loved. It was in listening assigment. For final exam, we should make a video and it explained about tourism spot in Kediri. We should come to the place that we had choosen and we should explain it. I felt happy for doing this assignment. I like travelling and I enjoy with this assignment because it could refresh my mind from the other assigment. It’s oke for making video for listening final exam. But actually it must be for speaking final exam, because it explained something and it can be increase our speaking ability.

I think that’s all my opinion about my experience in 2nd semester in STAIN Kediri.

Comments

Popular posts from this blog

Cabang Kaidah Masyaqqah Tajlibu Al-taisir

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Syariat Islam tidak mentaklifkan kepada manusia sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh mereka dan sesuatu yang boleh menjatuhkan mereka ke dalam kesusahan atau dengan sesuatu yang tidak bertepatan dan serasi dengan naluri serta tabiat mereka. Masyaqqah atau kesukaran yang akan menjadi sebab kepada keringanan dan dipermudahkan berdasarkan kaedah ini ( masyaqqah tajlibu al-taisir ) ialah masyaqqah yang melampaui hal biasa dan tidak mampu ditanggung oleh manusia pada kebiasaannya, bahkan bisa memudaratkan diri seseorang dan menghalanginya dari melakukan   amal yang berguna. Kesukaran dan kesulitan yang menjadi problematika dan dilema yang terjadi pada mukallaf menuntut adanya penetapan hukum untuk mencapai kemaslahatan dan kepastian hukum guna menjawab permasalahan yang terjadi.  Sebelum adanya makalah ini, terdapat penjelasan tentang qaidah pokok dari masyaqqah tajlibu al-taisir, dan ini adalah tahap yang selanjutnya yaitu membaha

Tahapan – tahapan Dalam Tasawuf Untuk Mencapai Ma’rifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat sejarah kehidupan dan perjuangan al-Gazali (450-505 H./1058-1111 M.) yang panjang dan melelahkan untuk mencari pengetahuan yang benar (al-makrifat) yang mampu meyakinkan dan memuaskan batinnya, akhirnya, ia temukan pengetahuan yang benar setelah ia mendalami dan mengamalkan ajaran kaum sufi. Dalam kajian ilmu tasawuf “Ma’rifat” adalah mengetahui Tuhan dari dekat, sedekat-dekatnya sehingga hati sanubari dapat melihat Tuhan”. Menurut shufi jalan untuk memperoleh ma’rifah ialah dengan membersihkan jiwanya serta menempuh pendidikan shufi yang mereka namakan maqamat, seperti hidup, taubat, zuhud, wara’, ikhlas, sabar, syukur, qona’ah, tawakal, ridlo, mahabbah,  barulah tercapai ma’rifat. Dengan kata lain ma’rifat  merupakan maqomat tertinggi dimana puncak seorang hamba bersatu dengan sang Khaliq.    Dalam makalah ini kita akan membahas tentang Ma’rifah dan Tahapan-tahapan untuk mencapai ma’rifat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

TAFSIR AYAT TENTANG KEBUTUHAN DAN KEINGINAN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Al-Quran merupakan mukjizat yang sampai saat ini masih bisa kita pegang dan jumpai. Tak hanya mampu menjadi sumber hukum utama bagi umat Islam. Al-Quran juga mengandung beragam pengetahuan yang mampu mengikuti perkembangan zaman, tak terkecuali dalam hal ekonomi. Begitu banyak ayat al-Quran yang menerangkan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Terdapat beberapa ayat al-Quran yang menjelaskan hal tersebut. Di antara ayat tersebut terdapat dalam surat al-Mu’min ayat 80, al-Baqarah ayat 216, dan an-Nisa’ ayat 27 yang perlu dikaji lebih dalam demi terpenuhinya kebutuhan dan keinginan yang sesuai prinsip Islam. B.      Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penyusun merumuskan masalah-masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1.       Bagaimana tafsir, kajian ekonomi, serta cotoh nyata dalam surat al-Mu’min ayat 80? 2.       Bagaimana tafsir, kajian eko