Skip to main content

Film Terbaru Wiro Sableng 212 Akan Dirilis Tahun 2018

        Kabar gembira buat perfilman tanah air bahwa Fox International Productions akan merilis serial silat legendaris Wiro Sableng 212 ke format film panjang. Vino Bastian telah ditunjuk memerankan karakter Wiro Sableng. Wiro Sableng 212 sendiri pertama kali beredar di publik sebagai serial novel yang dikarang oleh Bastian Tito, penulis yang juga merupakan ayah dari Vino.
         Film Wiro Sableng 212 akan rilis akhir tahun 2018 dan akan mulai dishooting mulai agustus tahun ini. Angga D. Sasongko didaulat menjadi sutradara. Dalam rilis pers yang diterima Rolling Stone ia menyampaikan, "Bagi saya ini adalah sebuah kehormatan. Dengan Wiro Sableng 212 yang begitu menarik dan legendaris, saya mendapat kesempatan untuk keluar dari zona nyaman dengan menjelajah suatu tema dan genre film baru". 
       Skenario film ditulis oleh Sheila Timothy, Tumpal Tampubolon, dan Seno Gumira Adjidarma. Koreografi laga dikerjakan oleh Yayan Ruhian. Sampai sekarang belum ada sinopsis mengenai film yang akan dibuat. Untuk jajaran pemeran, selain Vino ikut tampil pula sang istri Marsha Timothy dan Sherina Munaf. Keduanya belum diketahui akan berperan sebagai siapa. Film ini juga akan menandai kembalinya Sherina ke layar lebar setelah tujuh belas tahun lalu melakukan debut sebagai pemeran utama Petualangan Sherina. 
         Usaha untuk membawa kisah Wiro Sableng ke layar sebetulnya telah beberapa kali dilakukan. Dalam film panjang, sudah ada tujuh film Wiro Sableng yang semuanya diperankan oleh Tonny Hidayat. Sedangkan dalam serial televisi, Wiro Sableng pernah diperankan oleh Ken Ken dan Abhie Cancer. Di antara ketiganya, peran Ken Ken paling melekat karena popularitas serialnya yang diputar rutin lewat stasiun televisi RCTI.
          Wiro Sableng 212 edisi baru merupakan film Indonesia pertama yang turut diproduksi Fox International Productions, bagian dari salah satu rumah produksi terbesar di dunia 2oth Century Fox Film Corporation. Sebelumnya mereka sempat bekerja sama dengan rumah produksi Korea Selatan untuk membuat The Wailing dan The Yellow Sea yang keduanya diarahkan oleh Na Hong-jin. (Sumber : Layar Perak Mentro TV)

Comments

Popular posts from this blog

Cabang Kaidah Masyaqqah Tajlibu Al-taisir

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Syariat Islam tidak mentaklifkan kepada manusia sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh mereka dan sesuatu yang boleh menjatuhkan mereka ke dalam kesusahan atau dengan sesuatu yang tidak bertepatan dan serasi dengan naluri serta tabiat mereka. Masyaqqah atau kesukaran yang akan menjadi sebab kepada keringanan dan dipermudahkan berdasarkan kaedah ini ( masyaqqah tajlibu al-taisir ) ialah masyaqqah yang melampaui hal biasa dan tidak mampu ditanggung oleh manusia pada kebiasaannya, bahkan bisa memudaratkan diri seseorang dan menghalanginya dari melakukan   amal yang berguna. Kesukaran dan kesulitan yang menjadi problematika dan dilema yang terjadi pada mukallaf menuntut adanya penetapan hukum untuk mencapai kemaslahatan dan kepastian hukum guna menjawab permasalahan yang terjadi.  Sebelum adanya makalah ini, terdapat penjelasan tentang qaidah pokok dari masyaqqah tajlibu al-taisir, dan ini adalah tahap yang selanjutnya yaitu membaha

Tahapan – tahapan Dalam Tasawuf Untuk Mencapai Ma’rifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat sejarah kehidupan dan perjuangan al-Gazali (450-505 H./1058-1111 M.) yang panjang dan melelahkan untuk mencari pengetahuan yang benar (al-makrifat) yang mampu meyakinkan dan memuaskan batinnya, akhirnya, ia temukan pengetahuan yang benar setelah ia mendalami dan mengamalkan ajaran kaum sufi. Dalam kajian ilmu tasawuf “Ma’rifat” adalah mengetahui Tuhan dari dekat, sedekat-dekatnya sehingga hati sanubari dapat melihat Tuhan”. Menurut shufi jalan untuk memperoleh ma’rifah ialah dengan membersihkan jiwanya serta menempuh pendidikan shufi yang mereka namakan maqamat, seperti hidup, taubat, zuhud, wara’, ikhlas, sabar, syukur, qona’ah, tawakal, ridlo, mahabbah,  barulah tercapai ma’rifat. Dengan kata lain ma’rifat  merupakan maqomat tertinggi dimana puncak seorang hamba bersatu dengan sang Khaliq.    Dalam makalah ini kita akan membahas tentang Ma’rifah dan Tahapan-tahapan untuk mencapai ma’rifat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

TAFSIR AYAT TENTANG KEBUTUHAN DAN KEINGINAN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Al-Quran merupakan mukjizat yang sampai saat ini masih bisa kita pegang dan jumpai. Tak hanya mampu menjadi sumber hukum utama bagi umat Islam. Al-Quran juga mengandung beragam pengetahuan yang mampu mengikuti perkembangan zaman, tak terkecuali dalam hal ekonomi. Begitu banyak ayat al-Quran yang menerangkan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Terdapat beberapa ayat al-Quran yang menjelaskan hal tersebut. Di antara ayat tersebut terdapat dalam surat al-Mu’min ayat 80, al-Baqarah ayat 216, dan an-Nisa’ ayat 27 yang perlu dikaji lebih dalam demi terpenuhinya kebutuhan dan keinginan yang sesuai prinsip Islam. B.      Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penyusun merumuskan masalah-masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1.       Bagaimana tafsir, kajian ekonomi, serta cotoh nyata dalam surat al-Mu’min ayat 80? 2.       Bagaimana tafsir, kajian eko