Hanafi adalah seorang pemuda yang berasal dari
Solok. Ibunya
mengirim Hanafi ke Betawi untuk bersekolah di HBS. Ibunya selalu berusaha keras
untuk selalu memenuhi segala biaya Hanafi. Selama bersekolah di Betawi, Hanafi
dititipkan kepada keluarga Belanda. Sehingga pergaulan Hanafi tidak lepas dari
orang-orang Belanda. Hanafi dekat dengan seorang gadis dari Eropa yang bernama
Corrie. Hanafi dan Corrie selalu bersama sehingga timbul rasa cinta di antara
mereka. Namun, cinta mereka tidak dapat bersatu karena perbedaan budaya antara
bangsa melayu dengan bangsa eropa. Selain itu, Corrie juga ditentang oleh
ayahnya jika menikah dengan orang melayu.
Hanafi jatuh sakit selama beberapa
hari. Selama dia sakit, Hanafi hanya dirawat oleh ibunya dan ibunya juga sering
menasehati Hanafi. Ibunya menasehati dan
membujuk Hanafi agar menikah dengan Rapiah. Perjodohan itu dikarenakan Ibu
Hanafi berhutang budi kepada Sultan Batuah. Setelah mendapat bujukan dari
Ibunya, akhirnya Hanafi menerima perjodohan itu, meskipun dengan sangat
terpaksa. Dua tahun sudah usia pernikahan Hanafi dan Rupiah, dan mereka
dikaruniai seorang anak laki-laki yang bernama Syafei.
Suatu hari, Hanafi murka
kepada ibunya. Dengan tidak sengaja Ibunya menyumpahi Hanafi. Tiba-tiba anjing
gila mengigit pergelangan Hanafi hingga Hanafi harus berobat ke Betawi. Sampai
di Betawi Hanafi bertabrakan dengan seorang gadis eropa, yang tidak lain adalah
Corrie. Hanafi pun menikah dengan Corrie. Hanafi
menulis surat tentang perceraiannya kepada Rapiah. Ibu Hanafi dan Rapiah merasa
sedih dengan pernyataan surat tersebut. Namun, mereka tetap sabar menerimanya.
Setelah Hanafi menikah dengan Corrie, pernikahan mereka tidak harmonis sampai
Corrie pergi dari rumah. Kemudian hari, Corrie jatuh sakit dan meninggal dunia.
Hanafi
merasa menyesal dan kembali pulang ke rumah setelah mendengar kabar bahwa
Corrie meninggal. Di rumah, dia menjadi orang yang pendiam. Sifat Hanafi pun
berubah drastis. Dokter menduga bahwa Hanafi telah meminum racun.
Comments
Post a Comment