Skip to main content

Makalah Kesulitan Belajar

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kesulitan belajar (Learning Difficulty) adalah kesulitan atau hambatan yang dialami oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya, sehingga berakibat prestasi belajarnya rendah dan perubahan tingkah laku yang terjadi tidak sesuai dengan partisipasi yang diperoleh sebagaimana teman yang lainnya. Dan dalam illmu kedoteran juga secara terus-menerus terlibat dalam upaya penanggulangan kesulitan belajar. Karena implikasi petologis dari kesulitan belajar, maka banyak anak yang dikirim ke dokter spesialis anak, neurolog, psikiater anak, dokter spesialis penyakit mata, spesialis THT, dan dokter spesialis lain untuk memperoleh diagnosis yang tepat. Dokter-dokter ahli tersebut dapat menjadi salah satu anggota tim yang sangat penting dalam pendekatan multidisipliner untuk memecahkan masalah kesulitan belajar. Pada bab ini secara berturut-turut akan dibahas manfaat informasi medis bagi guru, terminologi medis tentang kesulitan belajar, peran berbagai cabang ilmu kedokteran, dan keterlibatan terapi medis dalam penanggulangan kesulitan belajar.
B.     Rumusan Masalah
1.    Pengertian Kesulitan Belajar dan Apa saja manfaat informasi medis bagi guru?
2.    Bagaimana terminologi medis tentang kesulitan belajar?
3.    Bagaiman peran dari berbagai spesialis ilmu kedokteran dalam penanggulangan kesulitan belajar?
4.    Bagaimana keterlibatan terapi medis dalam penanggulangan kesulitan belajar?
C.    Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui manfaat informasi medis bagi guru.
2.    Untuk mengetahui terminologi medis tentang kesulitan belajar.
3.    Untuk mengetahui peran dari berbagai spesialis ilmu kedokteran dalam penanggulangan kesulitan belajar.
4.    Untuk mengetahui keterlibatan terapi medis dalam penanggulangan kesulitan belajar?


BAB II
PEMBAHASAN

1.    Pengertian Kesulitan Belajar dan Manfaat Ilmu medis bagi guru
Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya dapat secara wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal semangat terkadang semangatnya tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk mengadakan konsentrasi.
Demikian antara lain kenyataan yang sering kita jumpai pada setiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan aktivitas belajar.
Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individual ini pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar di kalangan anak didik. "Dalam keadaan di mana anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan "kesulitan belajar"
Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena faktor inteligensi yang rendah (kelainan mental), akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non inteligensi". Dengan demikian, IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar.
Oleh karena itu dalam rangka memberikan bimbingan yang tepat kepada setiap anak didik, maka para pendidik perlu memahami masalah-masalah yang berhubungan dengan kesulitan belajar. [1]

Ada lima manfaat informasi medis bagi guru dalam upaya memecahkan masalah kesulitan belajar. Kelima macam manfaat tersebut adalah:[2]
a)    Guru dapat lebih memahami bahwa belajar merupakan suatu proses neurologis yang terjadi dalam otak.
b)   Guru dapat menyadari bahwa dokter spesialis sering memberikan sumbangan baik dalam asesmen maupun dalam pemecahan masalah kesulitan belajar.
c)    Guru bagi anak berkesulitan belajar sering diharapkan untuk menginterpretasikan laporan medis tentang murid mereka dan mendiskusikan penemuan-penemuan mereka dengan dengan dokter dan orang tua.
d)   Guru dapat lebih memahami bahwa ada beberapa kesulitan belajar muncul terkait dengan kemajuan ilmu kedokteran.
e)    Penemuan-penemuan ilmiah yang berusaha membuka misteri tentang otak manusia dan belajar dapat meningkatkan pemahaman guru tentang kesulitan belajar.
Guru dalam tahap ini adalah pengontrol peserta didik maka informasi dari dokter dan ilmu kedokteran lainya akan membantu memahami karakteristik gejala Peserta didik dan nantinya guru dapat menerapkan cara yang baik bagi si peserta didik.
Informasi Medis juga salah satu cara menyadarkan guru bahwa dokter spesialis sering memberikan sumbangan dalam asesmen dan penanggulangan kesulitan belajar.memahami sumbangan dari para dokter spesialis, guru akan membutuhkan pengetahuan dan perspektif berbagai macam spesialisasi ilmu kedokteran. Dengan demikian, memungkinkan terjadinya kerjasama tim yang padu dalam memecahkan masalah kesulitan belajar.
Menginterpretasikan laporan medis tentang anak dan mendiskusikan penemuannya dengan dokter dan orang tua. Pengetahuan tentang pengobatan yang diberikan kepada anak, memungkinkan guru dapat memberikan umpan balik kepada dokter dan orang tua tentang efektivitas suatu jenis pengobatan. Dengan umpan balik tersebut maka upaya penanggulangan kesulitan belajar dapat lebih efektif dan efisien.
Beberapa kesulitan belajar muncul berkaitan dengan kemajuan dalam teknologi kedokteran. Kemajuan dalam teknologi kedokteran memungkinkan upaya untuk menyelamatkan kehidupan anak-anak yang memungkinkan pada masa sebelumnya tidak dapat diselamatkan.
Penemuan ilmiah yang berupaya menyingkap rahasia otak manusia dan belajar memungkinkan terciptanya suatu bentuk pelayanan pendidikan yang lebih baik. Penemuan-penemuan ilmiah dalam ilmu kedokteran tentang otak manusia dan belajar menungkinkan belajar memungkinkan dikembangkannya suatu bentuk teknologi pendidikan yang lebih baik dannupaya memecahkan masalah belajar yang lebih efektif dan efisien. Dengan demikian, maka diperlikan suatu bentuk kerjasama antara dokter ahli neurologis dan guru yang menguasai dasar-dasar neurologis.
2.      Terminologi Medis
Menurut Khabibah Terminologis merupakan ilmu peristilahan sebagai sarana komunikasi antar tenaga kesehatan. Misalnya Diagnosis seharusnya ditulis dengan terminologis yang tepat, memiliki nila informatif sehingga membantu petugas koding melakukan pengkodean penyakit sesuai ICD. [3]

Unsur Terminologi Medis sebagai berikut:
a.       Prefik adalah satu atau lebih suku kata yang diletakan di bagian dibagian depan sebelum Root atau combining form, di dalam suatu istilah.
b.     Adverb (kata tambahan) tidak semua istilah medis mengandung prefik, namun satu istilah bisa mengandung lebih dari satu Prefik, biasanya menunjukan Warna, ruang, Tempat, letak, arah, jumlah, ukuran, besaran, bilangan, keadaan.
c.      Root/word Root, adalah suatu istilah dari bahasa yunani atai latin yang biasanya menggambarkan Anggota tubuh.
d.     Suffik, (kata akhiran semu) berfungsi sebagai kata akhiran .[4]
Dari istilah istilah diatas mungkin asing bagi kita, karena memang istilihah ini hnya ada dalam medis, namun istilah” seperti ini yang membantu para dokter menkodean gejalah” yang ada didalam tubuh.
3.      Peran Berbagai Spesialis Ilmu Kedokteran dalam Penanggulan Kesulitan Belajar
Ada berbagai spesialis ilmu kedokteran yang terkait dengan upaya penanggulangan kesulitan belajar. Berbagai spesialis ilmu kedokteran tersebut adalah (a) ilmu kedokteran anak (pediatri), (b) neurologi, (c) optalmologi, (d) otologi, dan (e) psikiatri. Peran dari berbagai spesialis ilmu kedokteran tersebut akan dibahas sebagai berikut:

a.      Pediatri
Pediatri adalah ilmu kedokteran yang berhubungan dengan kesehatan anak. Peran dokter spesialis anak di negara yang sudah maju pada saat ini tidak hanya menjaga kesehatan fisik anak-anak tetapi juga meliputi pemahaman tentang masalah belajar dan perilaku. Dokter spesialis anak juga memiliki posisi yang penting untuk secara aktif mengembangkan komunikasi yang baik antara dunia medis dengan dunia pendidikan.
Tugas kompleks dari seorang dokter spesialis anak dalam penanggulangan kesulitan belajar menurut Lerner mencakup:
1)   Mendiagnosis dan mengobati gangguan fisik dan psikis yang mungkin dapat menimbulkan gangguan belajar pada anak, misalnya gangguan pendengaran, nutrisi yang rendah, atau gangguan endokrinologis dan metabolik;
2)   Menginterpretasikan sifat temuan-temuan medis dan kebermaknaan pengaruhnya terhadap belajar kepada orang tua, guru, dan profesional lain yang bekerja dengan anak;
3)   Menunjang dan mendorong keluarga untuk memperoleh evaluasi dan prosedur pendidikan khusus jika diperlukan;
4)   Memberikan terapi medis untuk semua masalah kecacatan dan emosional;
5)   Menyediakan pemeliharaan kesehatan yang berkesinambungan bagi kel uarga dan anak agar memperoleh kemajuan; dan
6)   Memanfaatkan program-program yang tersedia untuk intervensi preventif terjadinya kesulitan belajar pada anak.


b.       Neurologi
Neurologi adalah spesialisasi medis yang berkaitan dengan studi tentang struktur, fungsi, dan penyakit dan gangguan pada sistem saraf.
Sistem saraf termasuk sistem saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, dan juga sistem saraf perifer (PNS) yang mencakup saraf individual di semua bagian tubuh. Dokter spesialis neurologi juga disebut ahli saraf
c.       Optamologi
Optamologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang berkaitan dengan kesehatan penglihatan. Dokter spesialis mata (optamolog) umumnya dikunjungi oleh orang tua dari anak yang memiliki kesulitan belajar membaca
Dalam pemeriksaan penglihatan yang memadai perlu diketahui kemampuan penglihatan anak. Kemampuan penglihatan tersebut mencakup (1) kemampuan fungsional, (2) kemampuan fiksasi, (3) kemampuan konvergen, dan (4) kemampuan akomodasi
1.      Kemampuan fungsional : berkaitan dengan apakah anak dapat memusatkan dan menggunakan kedua matanya secara bersamaan;
2.      kemampuan fiksasi                 : berkaitan dengan apakah dapat melihat dari suatu objek ke objek lain secara cepat dan akurat.
3.      Kemampuan konvergen       : berkaitan dengan apakah anak dapat memusatkan penglihatannya pada suatu objek yang sedang bergerak; dan
4.      kemampuan akomodasi        : berkaitan dengan apakah anak dapat menjaga dan mempertahankan suatu fokus yang jelas pada jarak baca.
 Jika anak memiliki kekurangan pada beberapa kemampuan visual esensial tersebut maka ia mungkin dapat diklasifikasikan sebagai anak yang memiliki problema belajar membaca, problema perilaku, atau mungkin hanya sebagai anak yang dianggap malas.
Mengingat penglihatan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan membaca, maka pemeriksaan penglihatan sering diperlukan bagi anak yang memiliki kesulitan belajar membaca. Guru hendaknya memberikan perhatian kepada anak yang memperlihatkan gejala-gejala seperti mengerutkan kening waktu membaca, mendorong atau mengiringkan kepala, atau sering kehilangan jejak pada saat membaca.
Pemeriksaan penglihatan umumnya untuk mengetahui ketajaman penglihatan (visual acuity), kekeliruan pembiasaan (refractive error) dan kesulitan binokular (binocular difficulties).
 Ketajaman penglihatan menunjuk pada kemampuan untuk melihat bentuk-bentuk atau huruf-huruf secara jelas dari suatu jarak tertentu. Papan Snellen digunakan untuk memeriksa ketajaman penglihatan seseorang. Anak yang memperoleh skor 20/20 bahwa berarti ia mampu melihat pada jarak 20 kaki seperti yang dapat dilihat oleh anak normal pada jarak 20 kaki. Skor 20/40 artinya, anak dapat melihat suatu objek pada jarak 20 kaki yang dapat dilihat oleh anak normal pada jarak 40 kaki.
d.      Otologi
Ilmu kedokteran yang berkaitan dengan kesehatan pendengaran adalah otologi; dan dokter spesialis dibidang pendengaran disebut otolog (otologist). Ilmu kedokteran yang mencakup spesialisasi kesehatan telinga, hidung, dan tenggorokan disebut otolaringologi; dan dokter spesialis dibidang tersebut dinamai otolaringolog (otoralingologist) atau dokter spesialis ahli THT (telinga, hidung, dan tenggorokan). Anak yang sering mengalami kesulitan belajar bahasa sering memerlukan pemeriksaan otologis karena kemampuan berbahasa terkait erat dengan kemampuan mendengarkan.
e.       Psikiatri
Psikiatri merupakan cabang ilmu kedokteran yang berkaitan dengan kesehatan mental; dan dokter spesialis dibidang psikiatri disebut psikiater (psychiatrist). Anak-anak berkesulitan belajar banyak dikirim ke psikiater karena dokter spesialis ini sering memeganag peran penting dalam penanggulangan kesulitan belajar. Terutama yang berkaiatan dengan faktor-faktor emosional.
Psikiater sering berhubungan dengan orang tua atau keluarga anak yang berkesulitan belajar. Disamping itu, psikiater juga sering harus mengkoordinasikan usaha-usaha mereka dengan usaha-usaha pendidikan yang dilakukan di sekolah. Psikiater anak merupakan profesional medis yang sangat penting sebagai anggota tim untuk menanggulangi anak berkesulitan belajar.[5]
4.      Keterlibatan Terapi Medis dalam Penanggulangan Kesulitan Belajar
Berbagai jenis terapi medis dilakukan untuk menanggulangi kesulitan belajar. Diantara berbagai jenis terapi tersebut adalah terapi obat-obatan dan biokimia seperti pengaturan makanan, pemberian vitamin, dan terapi alergi. Jenis terapi yang lain adalah dengan menggunakan modifikasi perilaku (behavior modification).
a.   Terapi obat
Pengobatan yang diberikan adalah sesuai dengan gasngguan fisik atau psikiatrik yang diserita oleh anak, misalnya: berbagai kondisi depresi dapat diberikan dengan obat golongan anti depresan, GPPH diberikan obat golongan psikostimulansia, misalnya Ritalin dll.
b.   Terapi perilaku
Terapi perilaku yng sering diberikan adalah modifikasi perilaku, dalam hal ini anak mendapatkan penghargaan jika ia dapat memenuhu semua tugas atau tanggung jawab atau perilaku positif tertentu. Dilain pihak, ia mendaptkan peringtan jika ia memperlihatkan perilaku negative. Dengan adanya penghargaan dan peringatan langsung maka diharapkan anak dapat mengontrol perilaku negative yng tidak dikehendaki, naik disekolah maupun dirumah.
c.    Psikoterapi Suportif
Dapat diberikan pada anak dan keluarganya, Tujuanya adalah untuk member pengertian dan penmahaman mengenai pemahaman mengenai kesulitan yang ada, sehingga dapat menimbulakan motivasi yang konsisten dalam usaha untuk memerangi kesulitan ini.
d.   Pendekatan Psikososial lainya
Ø  Psikodukasi orang tua dan guru
Ø  Pelatihan ketrampilan social bagi anak[6]
.
.


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN:
1.                  "Dalam keadaan di mana anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, itulah yang disebut dengan "kesulitan belajar"
·      Ada lima manfaat informasi medis bagi guru, yaitu
 (1) dapat lebih memahami bahwa belajar merupakan suatu proses neurologis yang terjadi didalam otak,
 (2) dapat menyadari bahwa dokter spesialis sering memberikan sumbangan baik asesmen maupun pemecahan masalah belajar,
 (3) dapat mengintepretasikan laporan medis tentang anak dan mendiskusikan temuan-temuannya dengan dokter dan orang tua,
 (4) dapat memahami bahwa beberapa kesulitan belajar ditemukan karena kemajuan teknologi kedokteran,
 (5) penemuan-penemuan ilmiah tentang otak manusia dan belajar dapat meningkatkan pemahaman guru tentang hakikat kesulitan belajar.

2.                  Terminology membantu para pendidik mengatahui istilah gejala dan membantu dalam penangananya dalam belajar mengajar contoh, ketika

3.                  Ada berbagai spesialis ilmu kedokteran yang terkait dengan upaya penanggulangan kesulitan belajar. Berbagai spesialis ilmu kedokteran tersebut adalah
Pediatric          : Spesialis yang membahas tentang kesehatan anak
Neurologi        : Spesialis yang membahas tentang syaraf otak.
Optalmologi    : Spesialis ilmuyang membahas tentang Penglihatan
Otology           : spesialis yang membahs tentang pendengaran
Psikiatri           : Spesialis Ilmu yang membahas tentang kesehatan Mental Anak

4.                  Terdapat teori Medis yang membantu  terhadap Kesulitan Belajar anak yaitu: Terapi Obat , Terapi Perilaku , Psikoterapi Suportif , dan pendekatan Psikososial lainya.
Dalam menjadi pendidik tentu harus mengetahui gejala- gejala yang dialami peserta didiknya, karena dalam hal mendidik guru tidak bisa menyalahkan peserta didiknya karena mendapatkan nilai yang tidak baik, bahkan ketika perilakunya yang mrnyimpang dari teman yang lainya, pasti ada factor yang mempengaruhinya dalam hal kesehatan maupun dari segi Psikisnya, guna informasi medis dalam hal ini adalah sebagai acuan Pendidik untuk menyikapi bagaimana yang harus dipebuat ketika Peserta didik mengalami gejala kesehatan seperti ini, dan informasi Medis juga sangat efisien untuk menyelesaikan gejala-gejala yang mebuat anak merasa bosan di kelas, dan juga menerapkan metode khusus untuk Anak yang yang menderita Disleksia atau Kesulitan Belajar.
Demikian Penjelasan kami menegenai Kesulitan ditinjau dari Aspek Medis semoga bermanfaat sekian dari kami apabila ada kesalahan penulisan Makalah mohon bimbinganya dari Pak dosen kami sangat mengharapkan masukan dan pengarahan tentang Makalah Kesulitan Belajar.  Wassalamualaikum Warohmatullah wa Barokatuh.



DAFTAR PUSAKA

Abu Ahmadi dan Supriyono Widodo,1991, Psikologi Belajar, JakartaPT. Rineka Cipta,
Mulyono Abdurrahman,2012, Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta,
Siti Khabibah,oktober 2013,”Terminologi Medis”,Tinjauan Ketepatan Terminologi            Medis dalam penulisan Diagnosis Pada lembaran Masuk dan  Keluar di RSU Jati Husada Karanganyar, No 2
Yulinda Erma Suryani,jurnal Kesulitan Belajar,  No. 73 (September 2010)



[1] Abu Ahmadi dan Supriyono Widodo, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991) 74-75.
[2] Mulyono Abdurrahman, Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012) 41.

[3] Siti Khabibah,”Terminologi Medis”,Tinjauan Ketepatan Terminologi Medis dalam penulisan Diagnosis Pada lembaran Masuk dan  Keluar di RSU Jati Husada Karanganyar, No 2(Oktober 2013) 46.
[4] Ibid hal 47.
[5] Mulyono Abdurrahman, Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012) 45

[6] Yulinda Erma Suryani,jurnal Kesulitan Belajar,  No. 73 (September 2010)

Comments

Popular posts from this blog

Cabang Kaidah Masyaqqah Tajlibu Al-taisir

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Syariat Islam tidak mentaklifkan kepada manusia sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh mereka dan sesuatu yang boleh menjatuhkan mereka ke dalam kesusahan atau dengan sesuatu yang tidak bertepatan dan serasi dengan naluri serta tabiat mereka. Masyaqqah atau kesukaran yang akan menjadi sebab kepada keringanan dan dipermudahkan berdasarkan kaedah ini ( masyaqqah tajlibu al-taisir ) ialah masyaqqah yang melampaui hal biasa dan tidak mampu ditanggung oleh manusia pada kebiasaannya, bahkan bisa memudaratkan diri seseorang dan menghalanginya dari melakukan   amal yang berguna. Kesukaran dan kesulitan yang menjadi problematika dan dilema yang terjadi pada mukallaf menuntut adanya penetapan hukum untuk mencapai kemaslahatan dan kepastian hukum guna menjawab permasalahan yang terjadi.  Sebelum adanya makalah ini, terdapat penjelasan tentang qaidah pokok dari masyaqqah tajlibu al-taisir, dan ini adalah tahap yang selanjutnya yaitu membaha

Tahapan – tahapan Dalam Tasawuf Untuk Mencapai Ma’rifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat sejarah kehidupan dan perjuangan al-Gazali (450-505 H./1058-1111 M.) yang panjang dan melelahkan untuk mencari pengetahuan yang benar (al-makrifat) yang mampu meyakinkan dan memuaskan batinnya, akhirnya, ia temukan pengetahuan yang benar setelah ia mendalami dan mengamalkan ajaran kaum sufi. Dalam kajian ilmu tasawuf “Ma’rifat” adalah mengetahui Tuhan dari dekat, sedekat-dekatnya sehingga hati sanubari dapat melihat Tuhan”. Menurut shufi jalan untuk memperoleh ma’rifah ialah dengan membersihkan jiwanya serta menempuh pendidikan shufi yang mereka namakan maqamat, seperti hidup, taubat, zuhud, wara’, ikhlas, sabar, syukur, qona’ah, tawakal, ridlo, mahabbah,  barulah tercapai ma’rifat. Dengan kata lain ma’rifat  merupakan maqomat tertinggi dimana puncak seorang hamba bersatu dengan sang Khaliq.    Dalam makalah ini kita akan membahas tentang Ma’rifah dan Tahapan-tahapan untuk mencapai ma’rifat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

TAFSIR AYAT TENTANG KEBUTUHAN DAN KEINGINAN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Al-Quran merupakan mukjizat yang sampai saat ini masih bisa kita pegang dan jumpai. Tak hanya mampu menjadi sumber hukum utama bagi umat Islam. Al-Quran juga mengandung beragam pengetahuan yang mampu mengikuti perkembangan zaman, tak terkecuali dalam hal ekonomi. Begitu banyak ayat al-Quran yang menerangkan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Terdapat beberapa ayat al-Quran yang menjelaskan hal tersebut. Di antara ayat tersebut terdapat dalam surat al-Mu’min ayat 80, al-Baqarah ayat 216, dan an-Nisa’ ayat 27 yang perlu dikaji lebih dalam demi terpenuhinya kebutuhan dan keinginan yang sesuai prinsip Islam. B.      Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penyusun merumuskan masalah-masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1.       Bagaimana tafsir, kajian ekonomi, serta cotoh nyata dalam surat al-Mu’min ayat 80? 2.       Bagaimana tafsir, kajian eko