A.
Latar Belakang Masalah
Dalam Masyarakat
Islam dalam ketokohan dalam Islam itu sendiri pasti tidak asing dengan kata
Ulama, dan di indonesia seorang Ulama adalah orang yang agung dalam Ilmu-ilmu
keagamaan, namun
Apakah hanya itu
Posisi dan kedudukan Ulama di dalam kehidupan Masyarakat atau bahkan di dunia
ini?. Kita sering tau ulama di Indonesia adalah orang yang mahir dalam ilmu
keagamaan lebih-lebih dalam menentukan hukum-hukum Islam terkait bagaimana
keteraturan kehidupan Islam di sebuah Kehidupan berwarganegara.
Tetapi ternyata
itu saja tidak cukup bagi sebuah ulama karena menurut Al Quran sendiri tugas
ulama sangatlah penting dan juga sangat Fital dikarenakan ada sebuah perjanjian
untuk penyampaian dan juga bertingkah laku seperti namanya yang baik.
Maka dari itu kita
perlu mengetahui bagaimana sebenarnya tugas dan kedudukan para ulama dalam
sebuah Tafsir Ayat Alquran yang menerangkan tentang itu semua agar kita semua
tidak tersesat dan juga dapat menjadi pelajaran bagi seorang penerus Ulama yang
nantinya mengemban tanggung jawab berupa Ilmu Pendidikan Islam.
B.
Rumusan Masalah
1.
Ayat apa yang menjelaskan tentang posisi dan kedudukan para ulama?
2.
Bagaimana Tafsir ayat yang menejalaskan tentang posisi dan
kedudukan para ilama?
C.
Tujuan
1.
Untuk Mengetahui ayat apa yang menjelaskan tentang posisi dan
kedudukan para ulama.
2.
Untuk Mengetahui bagaimana Tafsir ayat yang menejalaskan tentang
posisi dan kedudukan para ilama.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ulama
Ulama adalah
orang yang atau memiliki pengetahuan Agama dan pengetahuan ke alaman
yang dengan pengetahuannya tersebut memiliki rasa takut dan tunduk kepada Allah
SWT. Kata ulama terbentuk dari kata alim atau alim yang keduannya
berarti “ yang tau” atau “yang mempunyai
pengatahuan”.
Di indonesia
istilah ulama atau alim ulama yang semula di maksudkan sebagai bentuk jamak,
berubah pengertian menjadi bentuk tunggal. Pengertian ulama berubah menjadi
lebih sempit karena dartikan sebagai orang yang memiliki pengetahuan ilmu agama
dalam bidang fiqih. Di indonesia ulama indentik dengan fukaha bahkan dalam
pengertian awam sehari-hari, ulama adalah fukaha dalam bidang ibadah saja.
Betapapun
semakin sempitnya pengertian ulama dari dlu sampai sekarang, namun ciri khasnya
sampai sekarang tetap tidak bisa dilepaskan yakni pengetahuan yang dimilikinya
itu diajarkan dalam rangka Khasyah (atau adanya rasa takut atau tunduk)
kepada Allah SWT.[1]
Thahir ibnu
Asyur, menulis bahwa yang dimaksud dengan ulama adalah orang-orang yang
mengetahui tentang Allah dan Syariat. Sebesar kadar pengetahuan tentang hal itu
sebesar itu juga kadar kekuatan takut. Adapun ilmuan dalam bidang yang tidak
berkaitan dengan pengetahuan tentang Allah serta pengetahuan tentang ganjaran
dan balansanNYA yakni pengetahuan yang sebnarnya, maka pengetahuan mereka itu
tidaklah mendekatkan mereka kpada rasa takut dan kagum kepada Allah seorang
yang alimyakni dalam pengetahuannya tentang syariat tidak akan samar baginya
hakikat hakikat keagamaan. Dia mengetahuinya dengan mantap dan memperhatikan
serta mengetahui dampak baik dan buruknya dan dengan demikiandia akan mengerjakan atau
meninggalkan satu pekerjaan berdasar apa yang dikehendaki Allah serta tujuan
syariat.[2]
Kemudian,
seorang ulama bahwasanya tidak hanya diam saja dalam rangka beribadah kepada
Allah, aka tetapi seorang ulama juga terbebankan akan tugas-tugas untuk
mengamalkan ilmunya, bahwasannya dantara kewajiban ulama yang paling suci
adalah agar mereka menjadi orang-orang terpercaya terkait apa yag mereka
ketahui dari kitab-kitab illahi, dengan menyampaikan kepada umat manusia dan
mengamalkannya. Mereka tidak boleh menutupi sesuatupin dari kitab-kitab
tersebut, sebab ia adalah hukum hukum allah dan syariatnnya yang dia turunkan
untuk mewujudkan perbaikan dan kebahagiaan keamanan dan perdamaian, dan
perdamaian, serta menjaga hak hak umum maupun khusus. Kewajiban ini terbilang
sebagai janji yang ditegaskan terhadap ahli ilmu, sama seperti janji dan
perjanjian yang terjalin antara sesama manusia, sedangkan janji wajib dihormati
dan ditepati.[3]
B.
Ayat Tentang Tugas Para Ulama
1.
QS. ALI-IMRAN AYAT 187
Artinya “Dan ingatlah ketika Allah mengambil janji dari orang-orang
yang telah diberi kitab (yaitu) ,’Hendaklah kamu sekalian menrangkan isi kitab
itu kepada manusia, dan janganlah kamu menyembunyikannya’, lalu mereka
melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan
harga sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima (QS. Ali Imran: 187)
2.
QS. AL-FATHIR AYAT 28
Artinya “Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang
melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan
jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya,
hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Qs.
Al-Fathir : 28)
C.
Penafsiran surat Al-Imron ayat 187
1.
TAFSIR IBNU KATSIR
Ayat ayat ini
merupakan teguran yang bercampur ancaman dari pihak allah kepada para ahli
kitab yang telah memberi janji lewat nabi-nabi mereka. Bahwa mereka akan
beriman kepada Muhammad menyiarkan beritannya dan berita kedatangannya kepada
umat manusia agar mereka bersiap-siap menerima kedatangannya serta menjadi
pengikutnyyayan. Akan tetapi mereka melanggar janji itu dengan menyembunyikan
segala keterangan mengenai kedatangan Muhammad dan tentang kenabiannya yang
sudah mereka ketahuinya. Maka dengan berbuat demikian, mereka telah menukarkan
kebaikan dengan kebahagiaan dunia dan akhirat yang telah dijanjikan kepada
mereka dengan harga yang murah dan kebahagiaan duniawi yang remeh dan tidak
berarti. Maka alangkah buruknya penukaran yang mereka lakukann itu dan alangkah
rendahnya harga mereka peroleh dari penukaran itu.
Dalam ayat
tersebut d iatas tersirat pula peringatan bagi para ulama agar jangan mereka
bersikap seperti ahli kitab yang menyimpan pengetahuan mereka dan enggan
menerangkan kepada orang lain. Para ulama seharusnya tidak menyimpannya dalam
dada saja tetapi sepatutnya bahkan wajib menyiarkannya kepada orang lain agar
manfaatnya meluas dinikmati oleh hamba-hamba allah yang membutuhkannya.[4]
2.
Tafsir Al Misbah
Setelah
menjelaskan keniscayaan ujian serta gangguan ahli kitab ayat ini kembali
menguraikan keburukan orang-orang yahudi dengan memerintahkan untuk mengingat
dan merenungkan ketika Allah mengambil janji yang sangat kukuh dari orang-orang
yang telah diberi oleh Allah kitab melalui nabi-nabi dan kitab suci yang
diturunkan kepada mereka: “’Hendaklah kamu sekalian menrangkan isi kitab itu
kepada manusia,” antara lain tentang keesaan Allah, dan dan jangan kamu
menyembunyikannya antara lain tentang kerasulan nabi Muhammad Saw. Lalu dengan
cepat sebagaimana diisyaratkan dengan huruf Fa yang diterjemahkan
dengan lalu mereka , yakni pada
pemuka agama dan cendekiawan mereka melemparkannya yakni janji yang
kukuh itu atau kitab itu, kebelakang punggung mereka di dorong oleh dengki
dan iri hati terhadap kamu, dan mereka
membelinya yakni menukar janji atau kandungan kitab itu melalui
penyembunyian apa yang semestinya mereka terangkan dengan harga yang walau
sebanyak apapun tetap sedikit. Amatlah buruk apa yang mereka beli itu.
Karna dismaping apa yang mereka beli hanya dapat bertahan tidak lebih dari masa
mereka di dunia juga, bahwa yang mereka beli itu mengahkibatkan kesengsaraan
abadi di kahirat kelak nanti.
Ayat ini
menggmbarkan perilaku buruk mereka menyembunyikan kebenaran guna meraih
keuntungan dengan istilah yasytaruna / membeli biasannya jual beli
disertai dengan tawar menawar untuk memperoleh sebanyak mungkin keuntungan
rapannya demikian itulah keadaan mereka dan karena besarnya keinginan serta
sengitnya tawar menawar itu maka membeli yang kata kerjannya adalah yasyri
ditambah dengan huruf ta demikian al-biqai.
Melemparkan ke belakang
pungung kiasan dari pengabaian penuh kata melemparkan saja sudah
cukup untuk menunjukan pengabaian lebih-lebih atau dilemparkan ke belakang
punggung . ia tidak dilihat lagi, bahkan dari hari ke hari seorang pejalan
semakin jauh darinya.
Yang dimaksud
membeli dengan harga murah adalah sogok dan atau hadiah-hadiah yang
bukan pada tempatnya yang merekan terima atau ambil atau sebagaian imbalan
atasa ketapan hukum atau penafsiran tuntunan agamayang bertentangan dengan yang
semestiya, atau penyembunyian informasi dan tuntunan allah . Ayat ini walaupun
turun mengecam ahli kitab, tetapi hukumnya mencakup pula kaum muslimin yang
melakukan hal yang sama.[5]
3.
Tafsir Ath –Thabari
Abu Jafar
berkata : ALLAH SWT menejalaskan pada ayat tersebut, “ ingatlah wahai muhammad
tentang mereka, yakni orang-orang yahudi dan yang lain dari ahli kitab, ketika
allah Swt mengambil perjanjian dari mereka, agar menjelaskan berita tentangmu
kepada manusia yang perintah tersebut telah menjadi perjanjian diantara mereka
dengan allah , yang termaktuk dalam kitab yang ada diantara mereka yakni Taurat
dan Injil, “ engkau adalah Rasul yang hak”. Mereka pun berjanji tidak akan
menyembunyikannya. Akan tetapi mereka melemparkan janji itu ke belakang
punggung mereka (yakni meninggalkan perintah Allah dan memutuskan segala janji yang telah diucap mereka telah
menyembunyikan berita itu, bahkan mendustakan mu , kemudian menukarnya dengan
harga dunia yang rendah.[6]
Tafsir Surah
Al-Fathir Ayat 28
1.
Tafsir Al-Maraghi
Dan setelah Allah menyebutkan satu persatu tanda tanda kebesaran,
kekuasaan, dan bekas-bekas penciptaannya, maka dia terangkan pula bahwa semua
itu takan diketahui sebaik-baiknnya kecuali oleh orang-orang yang berilmu
tentang rahasia-rahasia tentang alam semesta, yaitu orang-orang yang mengetahui
tentang rincian-rincian penciptaan Allah SWT. Mereka itulah yang paham akan hal
itu sebaik-baiknya dan mengetahui betapa hantaman –hantaman allah dan betapa besar
tekanannya maka firman Allah swt:
Sesungguhnya yang takut pada Allah lalu bertaqwa terhadap hukuma-Nya
dengan cara patuh hanyalah orang-orang yang mengetahui tentang kebesaran
kekuasaan allah atas hal-hal apa saja yang Dia kehendaki. Karena orang-orang
yang mengetahui hal itu, dia yakin tentang hukuman Allah atas siapapun yang
bermaksiat dengan-Nya. Maka dia mearasa takut dan ngeri kepada allah karena
kawatir mendapat hukuman-Nya
Sesungguhnya Allah maha perkasa dalam memberi hukuman terhadap yang
kafir kepada-Nya dan maha pengampun akan dosa-dosa dari orang yang beriman yang
taat kepadanya, jadi allah maha kuasa untuk menghukum orang-orang yang bermaksiat
dan menekan mereka, dan maha kuasa pula untuk memberi pahala kepada orang yang
taat atau memberi maaf pada mereka. Dan adalah hak dari allah yang memberi
hukuman dan pahala untuk ditakuti.
2.
Tafsir Al-Miyasar
Allah juga telah menciptakan manusia beserta seganap makhluk yang
melata di muka bumi ini dan menciptakan unta, sapi, dan kambing dengan warna
yang berbeda beda, ada yang bewarna putuh, merah, hitam dan lain sebagainya,
seperti perbedaan warna antara tanaman, buah buahan dan pegunungan satu sama
lainya. Maha suci allah yang maha pencipta. Orang yang bertaqwa kepada allah
dengan sebenar-benarnya dan mengagungkan allah dengan sebanr-benarnya hanyalah
orang yang orang-orang yang berpengetahuan karena mereka tau betul tentang
nama-nama sifat sifat, perbuatan-perbuatan dan syariat allah serta
mengaggungkannya. Alla Swt menyebutkan para ulama itu setelah menyebutkan
berbagai penciptaannya karena merekalah orang-orang yang paling banyak
memikirkan dan memperhatikan kekuasaan allah dan keajaiban penciptaanya.
Merekalah yang senantiasa merenungkan dan memahami ayat-ayat allah baik berupa alam semesta maupn yang berupa
sayariat. Allah maha mulya dan memulyakan orang yang patuh dan merendahkan
orang-orang yang congkak. Allah maha pengampun terhadap hamba-hambanya dan
mengampuni dosa dan kesalahan-kesalahan mereka.
D.
Analisis
Ulama merupakan
seorang yang mempunyai ilmu yang lebih tinggi bila disandingkan dengan orang
biasa atau awam. Oleh sebab itu seorang ulama telah mengemban amanah yang berat
dari Allah untuk mengarahkan orang awam untuk menuju jalan yang benar. Seorang
ulama juga mempunyai amanah salah satu ilmunya untuk di amalkan kepada sesama
saudaranya semuslim agar ilmunya bermanfaat. Sedangkan bila dikaitkan tentang
pendidikan, ulama disini bisa diartikan seorang guru. Seorang guru juga
mempunyai tugas yang hampir sama dengan ulama. Seorang guru mempunyai tugas
untuk menyampaikan ilmunya kepada para peserta didik yang mana dengan ilmu
tersebut bisa merubah keadaan peserta didik dan bisa juga bisa merubah
lingkungan sekitarnya.
PENUTUP
KESIMPULAN
Ulama adalah orang yang atau memiliki pengetahuan Agama dan
pengetahuan ke alaman yang dengan pengetahuannya tersebut memiliki rasa
takut dan tunduk kepada Allah SWT. Kata ulama terbentuk dari kata alim atau
alim yang keduannya berarti “ yang tau”
atau “yang mempunyai pengatahuan”.
Mengenai keterangannya dalam surah Al Imran Ayat 187 dijelaskan
bahwa ulama tidak boleh menyembunyikan ilmu atas kebahagiaan dunia, karena
kebahagiaan dunia itu sangat remeh dan sedikit dibandingkan kebahagiaan
akhirat, dan kemudian dalam surah Al-Fathir juga dijelaskan
Bahwa didunia banyak sekali macam binatang, tumbuhan, buah buahan,
dan menurut ayat ini yang mengetahui semua itu adalah ulama karena ulama adalah
ahli ilmu dalam segala bidang ilmu.
Demikian makalah ini kami buat dengan sebaik-baiknya dengan segala
hormat kritik dan saran sangat kami harapkan dalam upaya menyempurnakan karya
ilmiah kami, sekian Wallahulmuafiq ila aqwa mithoriq Wr.Wb
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ja’far Muhammad,2008, Tafsir Ath-Thabari,JAKARTA:
Pustaka azzam,
M.Quraish
Shihab, 2000, Tafsir Al-Misbah, JAKARTA: Lentera Hati,
M.Quraish
Syihab, 2002,Tafsir Al-Mishbab,Jakarta: Lentera Hati
Salim Bahreisy dan Sid Bahreisy, 2005 Tafsir Ibnu Katsir, Surabaya:
Bina Ilmu
Sirojudin,2001,ENSIKLOPEDI ISLAM,(JAKARTA: ihitiar baru Van
Hoeve
Wahbah Azzuhaili, 2012, Tafsit Al Wasith, Jakarta: Gema
Insani
[1] Sirojudin, ENSIKLOPEDI
ISLAM (JAKARTA:Van Hoeve, 2001) ,120-121
[2] M.Quraish
Syihab, Tafsir Al-Mishbab (Jakarta: Lentera Hati 2002) 466
[3] Wahbah
Azzuhaili, Tafsit Al Wasith (Jakarta: Gema Insani 2012) 243-244
[4] Salim Bahreisy
dan Sid Bahreisy, Tafsir Ibnu Katsir (Surabaya: Bina Ilmu 2005), 280-281
[5]M.Quraish
Shihab, Tafsir Al-Misbah
(JAKARTA:Lentera Hati, 2000), 286-287
[6] Abu Ja’far
Muhammad, Tafsir Ath-Thabari (JAKARTA:Pustaka azzam, 2008), 280
Comments
Post a Comment