BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar
Belakang
Dalam membaca al-qur'an dan berdoa
mempunyai adab yang perlu di perhatikan. Adab-adab membaca al-qur'an dan berdoa
banyak sekali cakupannya. Disini saya akan mengulas sedikit yang di anggap
pokok-pokoknya saja. Paling pertama adab membaca al-qur'an dan berdoa ialah
didasari hati yang ikhlas murni untuk beribadah dan mencari ridha Allah Swt.
Seseorang yang membaca al-qur'an dan berdoa harus mengetahui, mengerti dan
memahami bahwa ia sdang bermunajat kepada Allah Swt. Hendaknya membaca dengan
perasaan seakan-akan melihat Allah Swt bila ia tidak melihatnya sesungguhnya
Allah Swt melihatnya.
- Rumusan
masalah
1. Bagaimana adab dalam membaca al-qur'an ?
2. Bagaimana adab dalam membaca doa?
3. Apa waktu yang paling tepat untuk berdoa?
4. Apa keutamaan berdoa ?
- Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana adab dalam
membaca al-qur'an.
2. Untuk mengetahui adab dalam membaca doa.
3. Untuk mengetahui waktu yang paling tepat
untuk berdoa .
4. Untuk mengetahui keutamaan berdoa.
BAB
II
PEMBAHASAN
Ketika
kita membaca al-qur'an dan berdoa hendaknya kita memperhatikan adab - adabnya.
Supaya kita dapat membacanya dengan sempurna dan mendapat kesunahan apabila
kita melakukannya.
- Adab
membaca al-qur'an[1]
Al-qur'an diturunkan untuk dibaca
oleh setiap orang muslim, direnungkan dan di pahami makna, perintah, dan
larangannya kemudian diamalkannya. Dalam membaca al-qur'an kita perlu
memperhatikan adabnya. Sebagaimana ayat al-qur'an yang menjelaskannya yaitu :
وَرَتِّلِ الْقُرْءَانَ تَرْتِيْلًا
” dan bacalah al-qur'an dengan
perlahan-lahan" (QS. Al-Muzamil : 4)
Ayat
ini menjelaskan tentang kita di anjurkan untuk membaca al-qur'an dengan
memantabkan bacaan-bacaan.
Dan
sebgaimana sabda Rasulullah Saw:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ
وَ عَلَّمَهُ
Sebaik-baik kaum adalah orang yang belajar al-qur'an
dan mengajarkannya
Di
dalam hadist ini di jelaskan bahwa hendaknya kita di anjurkan untuk mempelajari
atau memahami al-qur'an dengan baik serta mengajarkan al-qur'an sesuai dengan
kaidah yang sudah di tentukan sehingga siapa yang mengajarkan al-qur'an akan
berlipat pahalanya. Berikut adab-adab membaca al-qur'an:
1. Menggosok gigi [2]
Selayaknya orang qori' (
pembaca) ketika akan membaca al-qur'an membersihkan giginya terlebih dahulu
baik dengan cara bersiwak ( memakai kayu arok) atau cara lain, misalnya
menyikat gigi. Tetapi yang paling utama untuk membersihkan gigi yaitu memakai
kayu arok yang biasanya di bawa jamaah haji dari tanah haram makah.
Tetapi ada juga sesuatu yang
digunakan untuk bersiwak yaitu dengan jari tangan yang kasar. Mengenai boleh
tidaknya membersihkan gigi dengan jari yang kasar ada tiga pendapat dari
kalangan Syafi'i yaitu tidak membolehkannya,membolehkannya, bleh jika tidak ada
alat lainya, tetapi tidak boleh jika menemukan alat lain yang lebih
cocok.Bersiwak itu dimulai dari mulut bagian kanan, seraya berniat mengikuti
sunnah nabi Muhammad Saw. Ulama mengatakan ketika bersiwak bacalah doa Allahuma
barik li fihi ya arhama al rahimin yang artinya ya Allah berkahi aku padanya,
wahay zat yang paling pengasih diantara yang pengasih. Ada juga yang mengatak
yaitu AL-Mawardi seorang pengikut syafi'i mengatakan disunatkan untuk
membersihkan gigi bagian luar, dalam, ujung-ujungnya, serta gusi-gusinya ,
bahkan langit-langit mulut pun juga dibersihkan dengan pelan-pelan.
2. Suci dari hadast besar dan kecil
Sebaiknya membaca al-qur'an itu
dalam keadaan suci ( dari hadas kecil ).menurut para ijma' membaca al-qur'an dalam
keadaan hadas kecil itu diperbolehkan. Ia hanya meninggalkan keutamaanya saja.
3. Bila sedang junub dan menstruasi
Sebagai ganti membaca al-qur'an
umat islam sepakat untuk membolehkan yang berhadast junub atau haid untuk
membaca tasbih,tahmid, tahlil,takbir, shalawat kepada nabi atau zikir lainnya. Tetapi ada juga yang memperbolehkan wanita
yang sedang junub atau menstruasi untuk membaca al-qur'an tanpa memegang
mushaf. Karena tidak ada riwayat nabi
yang melarang hal itu.
4. Menghadap kibat
Disunnahkan menghadap kiblat ketika
membaca ayat-ayat al-qur'an di luar sholat. Pembaca al-qur'an juga di harapkan
duduk dengan tenang, penuh kharisma seraya menundukan kepala. Duduknya seperti
seorang murid di hadapan gurunya. Tetapi kalupun ada yang membaca al-qur'an
sambil berdiri, berbaring, atau tiduran, itupun dibolehkan dan berpahala meski
tidak seperti yang duduk dengan sempurna.
5. Ditempat yang bersih
Sebaiknya membaca al-qur'an itu di
tempat yang suci dan bersih. Oleh karena itu mayoritas para ulama memilih
masjid sebgai tempat untuk membaca al-qur'an.masjid adalah tempat yang suci, lapang, bersih lagi mulia. Dan ada pula
ulama' yang berpendapat mengenai kemakruhan membaca al-qur'an di dalam kamar
mandi. Al-Sya'bi berkata " adalah makruh membaca al-qur'an di tiga tempat
: kamar mandi, tempat buang air besaratau kecil, dan tempat penggilingan yang
sudah berputa." Tidak ada yang mengingat Allah kecuali di tempat yang
baik, kata Abu Maysarah.
6. Membaca isti'adzah dan bismillah
sebelum membaca al-qur'an
Salah
satu sunnah rasul yaitu membaca isti'adzah ( a'udzu billahi min
asy-syaithani ar-rajiim) hal ini di dasarkan pada firman Allah :
فَإِذَا
قَرَأْتَ الْقُرْءَانَ فَآسْتَعِذْ بِآالَلهِ مِنَ الشَّيْطَنِ الرَّجِيْمِ
"
apabila kamu membaca al-qur'an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada
Allah SWT dari syaiton yang terkutuk”. ( Q.S An-Nahl :98 ).
Faedah membaca isti'adzah adalah agar
setan jauh dari hati orang yang bersangkutan, selagi dia membaca kitab Allah.
Sehingga dia bisa merenungkan al-qur'an, memahaminya dan mengambil manfaat
darinya.
Sesungguhnya
membaca bismillah di anjurkan setiap membaca surah selain surah at-taubat.karena
menurut para ulam' bismillah termasuk ayat al-qur'an. Maka dari itu jika
seseorang membacanya berarti ia menetapkan membaca al-qur'an. Dan apabila tidak
membacanya, ia di nilai telah meninggalkan sebagian al-qur'an
7. Khusuk membaca dan merenungi maknanya.
Jika telah membaca al-qur'an, maka
hendaklah ia mengusyukkan perhatiannya, disamping memikirkan makna ayat yang
dibaca. Itulah hikmah atau faedah yang paling dicari dari membaca al-qur'an. Dengan cara khusyuk membaca diikuti
usaha menyingkap maknanya, maka lapanglah dada dan bersinar hati pembaca.
8. Jangan membaca terlalu cepat
Membaca al-qur'an terlalu cepat
dilarang keras dan lebih diutamakan membaca al-qur'an secara tartil (pelan) itu
disukai untuk dapat memahami kandungannya. Banyak kaum salaf baik dari generasi
sahabat maupun sesudahnya yang menilai bahwa membaca al-qur'an dengan kecepatan
yang berlebihan itu makruh, hal itu biasanya dilakukan karena si pembaca
termotivasi untuk membaca al-qur'an sebanyak mungkin dalam waktu yang singkat
guna mendapatkan pahala yang lebih banyak
9. Dianjurkan membaca al-qur'an dengan suara yang keras selagi tidak
menimbulkan dampak negatif.
Dasar keutamaan membaca al-qur'an
dengan suara keras ialah bahwa energi yang dikeluarkan lebih besar, memberi
manfaat kepada orang lain, membangun hati yang membacanya, menyatukan
angan-angannya kedalam pikirannya, dan mengalihkan pendengaranya kepada
bacaannya. Selain itu ia juga bisa mengusir tidur ( rasa kantuk ), menambah
semangat, dan juga membangkitkan gairah orang yang tidur ata lalai. Jadi,
ketika ada niatan-niatan semacam itu maka membaca keras lebih afdhol.
10. Disunahkan berhenti membaca ketika
mengantuk berat
Hal ini didasarkan pada hadistyag
diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a bahwasanya rasululah bersabda :
إِذَاَ قامَ أَ حَدُكُمْ مِنَ اْلَيْلِ
فَاسْتَعْجَمَ اْلقٌرْآنَ عَلَى ِلسَا نِهِ فَلَمْ يَدْرِ مَا يَقُولُ
فَلْيَضْطَجِعْ
" apabila salah seorang di antara kamu
melaksanakan shalat malam, kemudian lidahnya sulit membaca al-qur'an dan tidak
tau apa yang di bacanya, naka hendaklah dia berbaring ( istirahat ).
( HR. Muslim, no 787 ). Ini adalah sebuah petunjuk yang sangat cermat dari Nabi
sebab ketika seseorang mengantuk maka ucapannya menjadi tidak karuan. Sehingga
seseorag yang sedang membaca al-qur'an atau mengerjakan shalat sambil mengantuk
disuruh berhent. Agar dia tidak memanjatkan doa yang secara tidak sadar justru
merugikan dirinya sendiri. Dan supaya al-qur'an terperihala dari bacaan yang
terlalu cepat dan tidak karuan.
- Adab
membaca doa
Rasulullah
bersabda : " doa adalah senjata bagi orang mukmin, tiang dari agama dan
cahaya dari langit ”.( HR. Al-hakim ). Berdoa memiliki berbagai hikmah
yaitu doa adalah pelindung dan senjata bagi setiap mukmin dari hasutan setan
dan kejahatan manusia. Doa dapat meningkatkan ketaqwaan dan ketentraman jiwa
dan penawar hati yang sedih, terluka serta sakit. Adab dalam berdoa yaitu :[3]
1. Berdoa dalam keadaan masih memiliki wudhu,
bersih dari kotoran dan najis. Dalam membaca doa lebih baik kita masih memiliki
wudhu atau masih suci serta bersih dari kotoran.
2. Mengawali doa dengan bacaan basmalah,
ucapan memuji kepada allah serta bershalwat kepada rasulullah.
3. Menghadap kiblat. Di anjurkan untuk
menghadap kiblat karena dalam hal ini kita mengikuti jejak orang yang paling
mulia dari generasi salaf yaitu rasulullah saw.ketika berdoa beliau menghadap
kearah kiblat.
4. Mengangkat tangan ketika berdoa.Hadist
riwayat Umar bin khatab r.a di atas menunjukan adanya anjuran mengangkat tangan
ketika berdoa. Hal itu juga dilakukan oleh ibn Umar r.a dikatakan bahwa ia
mengangkat tangan seraya menghadap kiblat.
5. Anjuran berdoa dengan suara lirih
Allah
brfirman :
آدْعُوْا
رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَ خُفْيَةً
"Berdoalah
kepada tuhanmu dengan merendahkan diri dengan suara yang lirih" (QS.Al-A'raf
: 55 )
Disinilah
Allah menyuruh hambanya bersungguh - sungguh dalam berdoa dan melakukan dengan
suara lirih ( tidak keras ). Berdoa dengan suara lirih lebih menunjukan
kesopanan dan keikhlasan. Kedua hal itu lebih mendekatkan kepada terkabulnya
doa yang dipanjatkan. Berdoa dengan suara lirih mempunyai sejumlah faedah yaitu
:
a. Menunjukan kualitas iman yang lebih
tinggi.
b. Menunjukan sopan santun dan
penghormatan.
c. Terasa lebih tunduk dan khusyuk.
d. Terasa lebih tulus dan ikhlas.
e. Lebih memungkinkan untuk memusatkan hati
dalam suasana merendahkan diri saat berdoa.
f. Menunjukan kedekatan yang bersangkutan
dengan tuhan yang maha dekat
g. Lebih memungkinkan untuk terus menerus
memanjatka permohonan.
h. Lebih jauh dari gangguan yang bisa
memotong kekusyukan.
i.
Sesungguhnya
nikmat yang paling besar ialah menghap dan megabdi kepada tuhan.
j.
Doa
dan dzikir kepada tuhan yang berisi permohonan dan pujian kepadanya dengan
menyebut sifat-sifat dan nama-namanya.
6. Anjuran untuk mengulang-ulang doa
Mendesak
dalam memanjatkan dosa adalah inti penghambaa diri kepada Allah. Jika sesorang memanjatkan
doa dengan mengulang-ulang doannya seraya menampakan kerendahan diri,
kemelaratan dan kebutuhan yang sangat kepada tuhannya maka yang demikian itu
lebih dekat untuk dikabulkan oleh Allah.
7. Menghindarkan diri dari apa yang
dilarang oleh agama.
8. Makruh berdoa dengan sajak. Tidak
seharusnya berdoa dengan kata-kata yang di buat-buat atau mengandung sajak. Dan
kalaupun ada sajak di dalam doa nabi maka itu adalah sajak yang tidak dibuat-buat.
9. Larangan memanjatkan doa yang melampaui
batas. Melampau batas di dalam berdoa menghalang-halangi terkabulnya doa,
karena yang bersangkutan meminta suatu yang tidak di bolehkan maka ia disebut
melampaui batas. Orang yang melampaui batas tidak disukai oleh Allah dan jauh
dari terkabulnya doa.
10. Bertawashul dengan amal shalih
menyebabkan terkabulnya doa. Salah satu faktor yang mendekatkan terkabulnya doa
ialah memohon kepada Alah seraya bertawasul dengan amal shalih dan
menyebutkannya sebelum memanjatkan doa.
11. Tegas dalam berdoa. Orang yang berdoa
sebaiknya tegas dalam menyampaikan permohonannya dan tidak menggantungkan
kepada kehendak Allah atau bimbang dalam doannya dan tidak yakin doannya akan
terkabul. Penyampaian doa yang tegas dan yakin akan terkabulnya apa yang
diminta.
12. Membaca doa yang menyeluruh
Doa
yang paling menyeluruh ialah doa yang yang bersumber dari al-qur'an dan hadist.
Karena al-qur'an adalah kalam Allah yang merupakan ucapan paling tinggi
nilainya. Sedangkan hadist Nabi adalah wahyu yang diberikan Allah kepada
Nabinya.
13. Mendoakan seluruh kaum muslim untuk
kesejahteraan bersama baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
14. Anjuran menutup doa dengan ucapan yang
sesuai dengan permintaan yang di panjatkan. Ketika yang bersangkutan meminta
kepada allah agar diberikan rahmat dari sisinya maka sangat sesuai jika menutup
permohonannya dengan menyebutkan sifatnya sebagai yang maha pemberi.
- Waktu-waktu saat
doa mudah di kabulkan
Berdoa
dapat kita lakukan kapan saja. Tetapi terdapat waktu-waktu yang dinilai
mustajabah di antaranya:[4]
1. Sepertiga malam terakhir.
Abu
hurairah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda :
"setiap
malam tuhan kita -tabaraka wata'ala turun ke langit dunia terdekat ketika
tinggal sepertiga malam yang terakhir seraya berfirman : 'siapa yang berdoa
kepada tuhannku maka aku akan mengabulkannya ,siapa yang meminta kepadaku maka
aku akan memberinya? Siapa yang beristighfar ( memohon ampun) kepadaku maka aku
akan mengampuninya"
2. Ketika sujud.
Hikmah
kedekatan seorang hamba yang sedang sujud terhadap tuhannya boleh dikata bahwa
sikap sujud menampakan sikap penghambaan, kerendahan, kehinaan, dan kemelaratan
yang tidak ditemukan pada sikap atau kondisi lainnya.
3. Antara adzan dan iqamat. Anas bin malik
menyatakan bahwa rasulallah saw bersabda :
"
tidak ditolak doa di antara adzan dan iqamat"
( HR.Abu dawud ,no 521-hadist shohih )
4. Saat terkabulnya doa pada hari jum'at.
Dalam hal ini ada hadist riwayat Abu Hurairah yang menyatakan bahwa rasulullah
saw. Pernah menyebutkan hari jum'at kemudian bersabda. ” di dalamnya ada
satu saat yang tidaklah seorang hamba muslim yang sedang mengerjakan shalat
meminta sesuatu kepada Allah ta'ala kecuali dia akan memberikannya kepadanya.
Dan beliau memberikan isyarat dengan tangannya yang menunjukan pendeknya saat
tersebut.
5. Saat berbuka puasa. Orang yang berpuasa
memiliki kesempatan memanjatkan doa yang tidak akan di tolak, yaitu pada saat
berbuka puasa. Sebagaimana hadist :
ثَلَا
ثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّاءِمُ حَتَّى يُفْطِرُ...
" ada tiga orang yang tidak akan ditolak doannya : yaitu
orang yang berpuasa sampai berbuka ...”
6. Doa orang yang teraniaya , orang yang
berpergian.
Ibn abass mengatakan bahwa rasulullah saw bersabdaa
kepada mu'adz bin jabal sewakt ia mengutusnya perang ke Yaman yang isinya
antara lain :
"
dan takutlah pada doa orang yang
teraniaya karena antara dia dengan Allah tidak ada hijab ( penghalang )”. HR.
Al-Bukhari, no.1496.
Orang yang dhzalim dan suka melanggar hak
orang lain hendaknya takut akan terkena dampak dari doa yang dipanjatkan oleh
orang yang teraniaya dan keluar dari hati yang terluka. Karena antara doa
tersebut dengann Allah tidak ada penghalang sehingga begitu cepat doa itu di
kabulkan.
7. Ketika perang berkecambuk dan mendengar
seruan.
8. Ketika turun hujan
Ada
hadist yang menyatakan : " mintalah doa ketika pasukan -pasukan
bertemu, shalat didirikan, dan hujan turun." HR. Imam Syafi'i.
D. Keutamaan berdoa
Allah berfirman :
"
dan tuhanmu berfirman : berdoalah kepadaku, niscahya akan ku kabulkan doamu ! ( QS. Al-Mu'min : 60 )
Ayat tersebut memerintahkan agar kita
gemar berdoa kepada Allah. Dan sebagai orang muslim kita di anjurkan untuk
mentaati perintahnya yaitu salah satunya perintah berdoa. Dengan berdoa kita
merasa butuh dan menghajatkan pertolongannya. Dan kita juga mengakui bahwa
Allah adalah dzat yang Maha Kuasa untuk memberikan pertolongan .[5]
Jadi berdoa adalah salah satu kewajiban
bagi kita sebagai hamba Allah. Karena merupakan suatu kewajiban maka dari itu
berdoa adalah suatu perbuatan ibadah.
Berbagai amalan ibadah yang wajib
dilakukan selalu berurusan dengan doa, ketika memulai atau mengakhiri setiap
pekerjaan . ketika kita menunaikan ibadah shalat setiap rukun dalam shalat selalu
berintikan doa. Pentingnya berdoa dalam kehidupan umat islam manusia telah di
sampaikan kepada nabi Muhammad saw bahwa
doa adalah senjata bagi orang beriman, doa adalah tiang agama, serta sebagai
penerang langit dan bumi. Disebutkan dalam sabda beliau :
"doa
adalah senjata orang beriman, tiang agama, dan penerang langit dan bumi .
(HR.Tirmidzi)
Ayat ini menjelaskan bahwa setiap doa
yang dipanjatkan kepada Allah, niscahya dia Allah akan mengabulkannya. Namun
yang perlu kita ingat doa adalah bentuk komunikasi antara seorang hamba dan
tuhannya. Maka setiap kita berdoa hendaknya hati dan pikiran kita benar-benar
tertuju kepadanya. Dan jangan hanya di lisan saja kita menyuarakan doa tetapi hati dan pikian kita juga harus
tertuju kepada Allah dan yakin bahwa doa kita pasti akan terkabulkan.
Selain itu dalam berdoa kita harus
mentaati adab dalam berdoa seperti menutup aurat, suci dari hadast besar dan
kecil,berpakaian yang suci dan masih banyak lagi. Tetapi harus kita aku bahwa
masalah terkabul tidaknya sebuah doa adalh masalah rahasia yang hanya diketahui oleh Allah sendiri. Dan
kita harus berkeyakinan bahwa apapun yang di takdirkan pada diri kita adalah
terbaik menurut Allah. Tapi harus kita ingat belum tentu yang baik menurut kita
adalah yang baik menurut Allah.
Jadi kita harus berserah diri secara
total kepada Allah SWT karena pada hakikatnya segala sesuatu hanya berjalan
sesuai dengan kodratnya. Tetapi kita sebagai hamba yang baik kita wajib
berusaha semaksimal mungkin dan berdoa dengan penuh keikhlasan
Pilihlah
jawaban dengan benar
- Ada
berapakah adab membaca al-qur'an yang sesuai dengan uraian di atas ?
- Selain
dengan kayu siwak, kita dapat bersiwak menggunakan ?
- Bagaimanakah
bacaan isti'adzah ?
- Bagaimanakah
doa untuk bersiwak ?
- Apa
hukum membaca al-qur'an dengan cepat ?
- Sebutkan
salah satu faedah berdoa dengan suara lirih ?
- Ada
berapakah waktu yang mustajabah dari paparan di atas ?
- Apa
yang dimaksud dengan doa?
- Mengapa
ada anjuran untuk mengulang-ulang doa ?
- Apakah
doa sebagian dari ibadah ?
·
8
·
10
·
Audzubilahiminasyaitanirajim
·
Sikat gigi
·
Terasa lebih
tulus dan ikhlas
·
Makruh
·
menampakan
kerendahan diri.
·
satu kewajiban
bagi kita sebagai hamba Allah.
· berdoa adalah suatu perbuatan ibadah.
· Allahuma
barik li fihi ya arhama al rahimin
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa adab membaca al-qur'an adalah selalu terjaga dari hadast kecil atau besar
dan di anjurkan untuk selalu suci tempat,pakaian, seperti menutup aurat. Pada
waktu dan tempat yang mustajabah, di
baca dengan penuh rasa takut kepada allah, dimulai dengan membaca
bismillah,shalawat dan hamdalah, memuji keagungan allah, menyebut asma - asma
allah yang baik, sebelumnya di awali denganmelakukan amal -amal shaleh dan
seterusnya. Di samping itu keyakinan bahwa doa yang di panjatkan itu pasti di
kabulkan, memang tak boleh diabaikan.
B. Saran
Dari paparan diatas semoga kita dapat
mengambil manfaatnya untuk menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai dengan
ajaran Islam yang benar. Penulis telah berusaha menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik-baiknya untuk diambil manfaatnya. Tetapi ,penulis menyadari bahwa
dalam pembahasan ini masih banyak kekurangan. Maka, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran terutama dari dosen kami, juga para pembaca untuk membantu
kesempurnaan makalah ini.
Analisis buku :
Dalam bab ini saya hanya
memakai 3 buku yang berbeda. Dalam buku
yang berjudul etika muslim sehari-hari menyangkup semua dari bab adab
membaca al-qur'an dan berdoa. Buku ini lebih berisikan sunnah Rasulullah saw.
Tetapi harus mencermati lagi untuk memilih bab yang di pilih dan terdapat dalil
dari al-qur'an dan hadist.
Dalam buku referensi yang lain yang berjudul kisah-kisah
akhlak terpuji memuat kisah-kisah yang dapat kita teladani dan berisi
keutamaan-keutamaanyang dapat kita pelajari dan saya hanya memilih keutamaan
berdoa di dalam buku ini.
Buku terakhir yang saya jadikan referensi disini yaitu buku
yang berjudul adab mengajarkan al-qur'an. Di dalam buku ini memuat adab-adab
mengajarkan al-qur'an dan adab dalam membaca al-qur'an dan disini juga termuat
hadist-hadist yang mengarah kepada adab-adab.
DAFTAR
PUSTAKA
Asy-syaihub fuad abdul aziz. Etika
muslim sehari-hari. Surabaya : fithrah,2011.
Kauma Fuad. Kisah-kisah akhlak terpuji.
Yogyakarta : Mitra Pustaka,2001.
Nawawi Ima. Adab mengajarkan al-qur'an.
Jakarta: Hikmah,2001.
Comments
Post a Comment