Skip to main content

RASIONALISME (Filsafat Berbasis Akal)

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Dalam membaca al-qur'an dan berdoa mempunyai adab yang perlu di perhatikan. Adab-adab membaca al-qur'an dan berdoa banyak sekali cakupannya. Disini saya akan mengulas sedikit yang di anggap pokok-pokoknya saja. Paling pertama adab membaca al-qur'an dan berdoa ialah didasari hati yang ikhlas murni untuk beribadah dan mencari ridha Allah Swt. Seseorang yang membaca al-qur'an dan berdoa harus mengetahui, mengerti dan memahami bahwa ia sdang bermunajat kepada Allah Swt. Hendaknya membaca dengan perasaan seakan-akan melihat Allah Swt bila ia tidak melihatnya sesungguhnya Allah Swt melihatnya.
  1. Rumusan masalah
1.      Bagaimana adab dalam membaca al-qur'an ?
2.      Bagaimana adab dalam membaca doa?
3.      Apa waktu yang paling tepat untuk berdoa?
4.      Apa keutamaan berdoa ?
  1. Tujuan
1.      Untuk mengetahui bagaimana adab dalam membaca al-qur'an.
2.      Untuk mengetahui adab dalam membaca doa.
3.      Untuk mengetahui waktu yang paling tepat untuk berdoa .
4.      Untuk mengetahui keutamaan berdoa.

BAB II
PEMBAHASAN
Ketika kita membaca al-qur'an dan berdoa hendaknya kita memperhatikan adab - adabnya. Supaya kita dapat membacanya dengan sempurna dan mendapat kesunahan apabila kita melakukannya.
  1. Adab membaca al-qur'an[1]
Al-qur'an diturunkan untuk dibaca oleh setiap orang muslim, direnungkan dan di pahami makna, perintah, dan larangannya kemudian diamalkannya. Dalam membaca al-qur'an kita perlu memperhatikan adabnya. Sebagaimana ayat al-qur'an yang menjelaskannya yaitu :
وَرَتِّلِ الْقُرْءَانَ تَرْتِيْلًا
” dan bacalah al-qur'an dengan perlahan-lahan" (QS. Al-Muzamil : 4)
Ayat ini menjelaskan tentang kita di anjurkan untuk membaca al-qur'an dengan memantabkan bacaan-bacaan.
Dan sebgaimana sabda Rasulullah Saw:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَ عَلَّمَهُ
Sebaik-baik kaum adalah orang yang belajar al-qur'an dan mengajarkannya
Di dalam hadist ini di jelaskan bahwa hendaknya kita di anjurkan untuk mempelajari atau memahami al-qur'an dengan baik serta mengajarkan al-qur'an sesuai dengan kaidah yang sudah di tentukan sehingga siapa yang mengajarkan al-qur'an akan berlipat pahalanya. Berikut adab-adab membaca al-qur'an:
1.      Menggosok gigi [2]
Selayaknya orang qori' ( pembaca) ketika akan membaca al-qur'an membersihkan giginya terlebih dahulu baik dengan cara bersiwak ( memakai kayu arok) atau cara lain, misalnya menyikat gigi. Tetapi yang paling utama untuk membersihkan gigi yaitu memakai kayu arok yang biasanya di bawa jamaah haji dari tanah haram makah.
Tetapi ada juga sesuatu yang digunakan untuk bersiwak yaitu dengan jari tangan yang kasar. Mengenai boleh tidaknya membersihkan gigi dengan jari yang kasar ada tiga pendapat dari kalangan Syafi'i yaitu tidak membolehkannya,membolehkannya, bleh jika tidak ada alat lainya, tetapi tidak boleh jika menemukan alat lain yang lebih cocok.Bersiwak itu dimulai dari mulut bagian kanan, seraya berniat mengikuti sunnah nabi Muhammad Saw. Ulama mengatakan ketika bersiwak bacalah doa Allahuma barik li fihi ya arhama al rahimin  yang artinya ya Allah berkahi aku padanya, wahay zat yang paling pengasih diantara yang pengasih. Ada juga yang mengatak yaitu AL-Mawardi seorang pengikut syafi'i mengatakan disunatkan untuk membersihkan gigi bagian luar, dalam, ujung-ujungnya, serta gusi-gusinya , bahkan langit-langit mulut pun juga dibersihkan dengan pelan-pelan.
2.      Suci dari hadast besar dan kecil
Sebaiknya membaca al-qur'an itu dalam keadaan suci ( dari hadas kecil ).menurut para ijma' membaca al-qur'an dalam keadaan hadas kecil itu diperbolehkan. Ia hanya meninggalkan keutamaanya saja.
3.      Bila sedang junub dan menstruasi
Sebagai ganti membaca al-qur'an umat islam sepakat untuk membolehkan yang berhadast junub atau haid untuk membaca tasbih,tahmid, tahlil,takbir, shalawat kepada nabi atau zikir lainnya.  Tetapi ada juga yang memperbolehkan wanita yang sedang junub atau menstruasi untuk membaca al-qur'an tanpa memegang mushaf. Karena  tidak ada riwayat nabi yang melarang hal itu.
4.      Menghadap kibat
Disunnahkan menghadap kiblat ketika membaca ayat-ayat al-qur'an di luar sholat. Pembaca al-qur'an juga di harapkan duduk dengan tenang, penuh kharisma seraya menundukan kepala. Duduknya seperti seorang murid di hadapan gurunya. Tetapi kalupun ada yang membaca al-qur'an sambil berdiri, berbaring, atau tiduran, itupun dibolehkan dan berpahala meski tidak seperti yang duduk dengan sempurna.
5.      Ditempat yang bersih
Sebaiknya membaca al-qur'an itu di tempat yang suci dan bersih. Oleh karena itu mayoritas para ulama memilih masjid sebgai tempat untuk membaca al-qur'an.masjid adalah tempat yang  suci, lapang, bersih lagi mulia. Dan ada pula ulama' yang berpendapat mengenai kemakruhan membaca al-qur'an di dalam kamar mandi. Al-Sya'bi berkata " adalah makruh membaca al-qur'an di tiga tempat : kamar mandi, tempat buang air besaratau kecil, dan tempat penggilingan yang sudah berputa." Tidak ada yang mengingat Allah kecuali di tempat yang baik, kata Abu Maysarah.
6.      Membaca isti'adzah dan bismillah sebelum membaca al-qur'an
Salah satu sunnah rasul yaitu membaca isti'adzah ( a'udzu billahi min asy-syaithani ar-rajiim) hal ini di dasarkan pada firman Allah :
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْءَانَ فَآسْتَعِذْ بِآالَلهِ مِنَ الشَّيْطَنِ الرَّجِيْمِ
" apabila kamu membaca al-qur'an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah SWT dari syaiton yang terkutuk”. ( Q.S An-Nahl :98 ).
 Faedah membaca isti'adzah adalah agar setan jauh dari hati orang yang bersangkutan, selagi dia membaca kitab Allah. Sehingga dia bisa merenungkan al-qur'an, memahaminya dan mengambil manfaat darinya.
Sesungguhnya membaca bismillah di anjurkan  setiap membaca surah selain surah at-taubat.karena menurut para ulam' bismillah termasuk ayat al-qur'an. Maka dari itu jika seseorang membacanya berarti ia menetapkan membaca al-qur'an. Dan apabila tidak membacanya, ia di nilai telah meninggalkan sebagian al-qur'an
7.      Khusuk membaca dan merenungi maknanya.
Jika telah membaca al-qur'an, maka hendaklah ia mengusyukkan perhatiannya, disamping memikirkan makna ayat yang dibaca. Itulah hikmah atau faedah yang paling dicari dari membaca  al-qur'an. Dengan cara khusyuk membaca diikuti usaha menyingkap maknanya, maka lapanglah dada dan bersinar hati pembaca.
8.      Jangan membaca terlalu cepat
Membaca al-qur'an terlalu cepat dilarang keras dan lebih diutamakan membaca al-qur'an secara tartil (pelan) itu disukai untuk dapat memahami kandungannya. Banyak kaum salaf baik dari generasi sahabat maupun sesudahnya yang menilai bahwa membaca al-qur'an dengan kecepatan yang berlebihan itu makruh, hal itu biasanya dilakukan karena si pembaca termotivasi untuk membaca al-qur'an sebanyak mungkin dalam waktu yang singkat guna mendapatkan pahala yang lebih banyak
9.      Dianjurkan membaca al-qur'an  dengan suara yang keras selagi tidak menimbulkan dampak negatif.
Dasar keutamaan membaca al-qur'an dengan suara keras ialah bahwa energi yang dikeluarkan lebih besar, memberi manfaat kepada orang lain, membangun hati yang membacanya, menyatukan angan-angannya kedalam pikirannya, dan mengalihkan pendengaranya kepada bacaannya. Selain itu ia juga bisa mengusir tidur ( rasa kantuk ), menambah semangat, dan juga membangkitkan gairah orang yang tidur ata lalai. Jadi, ketika ada niatan-niatan semacam itu maka membaca keras lebih afdhol.
10.  Disunahkan berhenti membaca ketika mengantuk berat
Hal ini didasarkan pada hadistyag diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a bahwasanya rasululah bersabda :
إِذَاَ قامَ أَ حَدُكُمْ مِنَ اْلَيْلِ فَاسْتَعْجَمَ اْلقٌرْآنَ عَلَى ِلسَا نِهِ فَلَمْ يَدْرِ مَا يَقُولُ فَلْيَضْطَجِعْ
" apabila salah seorang di antara kamu melaksanakan shalat malam, kemudian lidahnya sulit membaca al-qur'an dan tidak tau apa yang di bacanya, naka hendaklah dia berbaring ( istirahat ). ( HR. Muslim, no 787 ). Ini adalah sebuah petunjuk yang sangat cermat dari Nabi sebab ketika seseorang mengantuk maka ucapannya menjadi tidak karuan. Sehingga seseorag yang sedang membaca al-qur'an atau mengerjakan shalat sambil mengantuk disuruh berhent. Agar dia tidak memanjatkan doa yang secara tidak sadar justru merugikan dirinya sendiri. Dan supaya al-qur'an terperihala dari bacaan yang terlalu cepat dan tidak karuan.
  1. Adab membaca doa
Rasulullah bersabda : " doa adalah senjata bagi orang mukmin, tiang dari agama dan cahaya dari langit ”.( HR. Al-hakim ). Berdoa memiliki berbagai hikmah yaitu doa adalah pelindung dan senjata bagi setiap mukmin dari hasutan setan dan kejahatan manusia. Doa dapat meningkatkan ketaqwaan dan ketentraman jiwa dan penawar hati yang sedih, terluka serta sakit. Adab dalam berdoa yaitu :[3]
1.       Berdoa dalam keadaan masih memiliki wudhu, bersih dari kotoran dan najis. Dalam membaca doa lebih baik kita masih memiliki wudhu atau masih suci serta bersih dari kotoran.
2.      Mengawali doa dengan bacaan basmalah, ucapan memuji kepada allah serta bershalwat kepada rasulullah.
3.      Menghadap kiblat. Di anjurkan untuk menghadap kiblat karena dalam hal ini kita mengikuti jejak orang yang paling mulia dari generasi salaf yaitu rasulullah saw.ketika berdoa beliau menghadap kearah kiblat.
4.      Mengangkat tangan ketika berdoa.Hadist riwayat Umar bin khatab r.a di atas menunjukan adanya anjuran mengangkat tangan ketika berdoa. Hal itu juga dilakukan oleh ibn Umar r.a dikatakan bahwa ia mengangkat tangan seraya menghadap kiblat.
5.      Anjuran berdoa dengan suara lirih
Allah brfirman :
آدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَ خُفْيَةً
"Berdoalah kepada tuhanmu dengan merendahkan diri dengan suara yang lirih" (QS.Al-A'raf : 55 )
Disinilah Allah menyuruh hambanya bersungguh - sungguh dalam berdoa dan melakukan dengan suara lirih ( tidak keras ). Berdoa dengan suara lirih lebih menunjukan kesopanan dan keikhlasan. Kedua hal itu lebih mendekatkan kepada terkabulnya doa yang dipanjatkan. Berdoa dengan suara lirih mempunyai sejumlah faedah yaitu :
a.       Menunjukan kualitas iman yang lebih tinggi.
b.      Menunjukan sopan santun dan penghormatan.
c.       Terasa lebih tunduk dan khusyuk.
d.      Terasa lebih tulus dan ikhlas.
e.       Lebih memungkinkan untuk memusatkan hati dalam suasana merendahkan diri saat berdoa.
f.       Menunjukan kedekatan yang bersangkutan dengan tuhan yang maha dekat
g.      Lebih memungkinkan untuk terus menerus memanjatka permohonan.
h.      Lebih jauh dari gangguan yang bisa memotong kekusyukan.
i.        Sesungguhnya nikmat yang paling besar ialah menghap dan megabdi kepada tuhan.
j.        Doa dan dzikir kepada tuhan yang berisi permohonan dan pujian kepadanya dengan menyebut sifat-sifat dan nama-namanya.
6.      Anjuran untuk mengulang-ulang doa
Mendesak dalam memanjatkan dosa adalah inti penghambaa diri kepada Allah. Jika sesorang memanjatkan doa dengan mengulang-ulang doannya seraya menampakan kerendahan diri, kemelaratan dan kebutuhan yang sangat kepada tuhannya maka yang demikian itu lebih dekat untuk dikabulkan oleh Allah.
7.      Menghindarkan diri dari apa yang dilarang oleh agama.
8.      Makruh berdoa dengan sajak. Tidak seharusnya berdoa dengan kata-kata yang di buat-buat atau mengandung sajak. Dan kalaupun ada sajak di dalam doa nabi maka itu adalah sajak yang tidak dibuat-buat.
9.      Larangan memanjatkan doa yang melampaui batas. Melampau batas di dalam berdoa menghalang-halangi terkabulnya doa, karena yang bersangkutan meminta suatu yang tidak di bolehkan maka ia disebut melampaui batas. Orang yang melampaui batas tidak disukai oleh Allah dan jauh dari terkabulnya doa.
10.  Bertawashul dengan amal shalih menyebabkan terkabulnya doa. Salah satu faktor yang mendekatkan terkabulnya doa ialah memohon kepada Alah seraya bertawasul dengan amal shalih dan menyebutkannya sebelum memanjatkan doa.
11.  Tegas dalam berdoa. Orang yang berdoa sebaiknya tegas dalam menyampaikan permohonannya dan tidak menggantungkan kepada kehendak Allah atau bimbang dalam doannya dan tidak yakin doannya akan terkabul. Penyampaian doa yang tegas dan yakin akan terkabulnya apa yang diminta.
12.  Membaca doa yang menyeluruh
Doa yang paling menyeluruh ialah doa yang yang bersumber dari al-qur'an dan hadist. Karena al-qur'an adalah kalam Allah yang merupakan ucapan paling tinggi nilainya. Sedangkan hadist Nabi adalah wahyu yang diberikan Allah kepada Nabinya.
13.  Mendoakan seluruh kaum muslim untuk kesejahteraan bersama baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
14.  Anjuran menutup doa dengan ucapan yang sesuai dengan permintaan yang di panjatkan. Ketika yang bersangkutan meminta kepada allah agar diberikan rahmat dari sisinya maka sangat sesuai jika menutup permohonannya dengan menyebutkan sifatnya sebagai yang maha pemberi.
  1. Waktu-waktu saat doa mudah di kabulkan
Berdoa dapat kita lakukan kapan saja. Tetapi terdapat waktu-waktu yang dinilai mustajabah di antaranya:[4]
1.      Sepertiga malam terakhir.
Abu hurairah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda :
"setiap malam tuhan kita -tabaraka wata'ala turun ke langit dunia terdekat ketika tinggal sepertiga malam yang terakhir seraya berfirman : 'siapa yang berdoa kepada tuhannku maka aku akan mengabulkannya ,siapa yang meminta kepadaku maka aku akan memberinya? Siapa yang beristighfar ( memohon ampun) kepadaku maka aku akan mengampuninya"
2.      Ketika sujud.
Hikmah kedekatan seorang hamba yang sedang sujud terhadap tuhannya boleh dikata bahwa sikap sujud menampakan sikap penghambaan, kerendahan, kehinaan, dan kemelaratan yang tidak ditemukan pada sikap atau kondisi lainnya.
3.      Antara adzan dan iqamat. Anas bin malik menyatakan bahwa rasulallah saw bersabda :
" tidak ditolak doa di antara adzan dan iqamat" ( HR.Abu dawud ,no 521-hadist shohih )
4.      Saat terkabulnya doa pada hari jum'at. Dalam hal ini ada hadist riwayat Abu Hurairah yang menyatakan bahwa rasulullah saw. Pernah menyebutkan hari jum'at kemudian bersabda. ” di dalamnya ada satu saat yang tidaklah seorang hamba muslim yang sedang mengerjakan shalat meminta sesuatu kepada Allah ta'ala kecuali dia akan memberikannya kepadanya. Dan beliau memberikan isyarat dengan tangannya yang menunjukan pendeknya saat tersebut.
5.      Saat berbuka puasa. Orang yang berpuasa memiliki kesempatan memanjatkan doa yang tidak akan di tolak, yaitu pada saat berbuka puasa. Sebagaimana hadist :
ثَلَا ثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّاءِمُ حَتَّى يُفْطِرُ...
" ada tiga orang yang tidak akan ditolak doannya : yaitu orang yang berpuasa sampai berbuka ...”
6.      Doa orang yang teraniaya , orang yang berpergian.
     Ibn abass mengatakan bahwa rasulullah saw bersabdaa kepada mu'adz bin jabal sewakt ia mengutusnya perang ke Yaman yang isinya antara lain :
" dan takutlah pada doa  orang yang teraniaya karena antara dia dengan Allah tidak ada hijab ( penghalang )”. HR. Al-Bukhari, no.1496.
 Orang yang dhzalim dan suka melanggar hak orang lain hendaknya takut akan terkena dampak dari doa yang dipanjatkan oleh orang yang teraniaya dan keluar dari hati yang terluka. Karena antara doa tersebut dengann Allah tidak ada penghalang sehingga begitu cepat doa itu di kabulkan.
7.      Ketika perang berkecambuk dan mendengar seruan.
8.      Ketika turun hujan
Ada hadist yang menyatakan : " mintalah doa ketika pasukan -pasukan bertemu, shalat didirikan, dan hujan turun."  HR. Imam Syafi'i.
D.     Keutamaan berdoa
       Allah berfirman :
" dan tuhanmu berfirman : berdoalah kepadaku, niscahya akan ku kabulkan doamu !  ( QS. Al-Mu'min : 60 )
       Ayat tersebut memerintahkan agar kita gemar berdoa kepada Allah. Dan sebagai orang muslim kita di anjurkan untuk mentaati perintahnya yaitu salah satunya perintah berdoa. Dengan berdoa kita merasa butuh dan menghajatkan pertolongannya. Dan kita juga mengakui bahwa Allah adalah dzat yang Maha Kuasa untuk memberikan pertolongan .[5]
       Jadi berdoa adalah salah satu kewajiban bagi kita sebagai hamba Allah. Karena merupakan suatu kewajiban maka dari itu berdoa adalah suatu perbuatan ibadah.
       Berbagai amalan ibadah yang wajib dilakukan selalu berurusan dengan doa, ketika memulai atau mengakhiri setiap pekerjaan . ketika kita menunaikan ibadah shalat setiap rukun dalam shalat selalu berintikan doa. Pentingnya berdoa dalam kehidupan umat islam manusia telah di sampaikan kepada nabi Muhammad  saw bahwa doa adalah senjata bagi orang beriman, doa adalah tiang agama, serta sebagai penerang langit dan bumi. Disebutkan dalam sabda beliau :
"doa adalah senjata orang beriman, tiang agama, dan penerang langit dan bumi . (HR.Tirmidzi)
       Ayat ini menjelaskan bahwa setiap doa yang dipanjatkan kepada Allah, niscahya dia Allah akan mengabulkannya. Namun yang perlu kita ingat doa adalah bentuk komunikasi antara seorang hamba dan tuhannya. Maka setiap kita berdoa hendaknya hati dan pikiran kita benar-benar tertuju kepadanya. Dan jangan hanya di lisan saja kita menyuarakan doa  tetapi hati dan pikian kita juga harus tertuju kepada Allah dan yakin bahwa doa kita pasti akan terkabulkan.
       Selain itu dalam berdoa kita harus mentaati adab dalam berdoa seperti menutup aurat, suci dari hadast besar dan kecil,berpakaian yang suci dan masih banyak lagi. Tetapi harus kita aku bahwa masalah terkabul tidaknya sebuah doa adalh masalah rahasia  yang hanya diketahui oleh Allah sendiri. Dan kita harus berkeyakinan bahwa apapun yang di takdirkan pada diri kita adalah terbaik menurut Allah. Tapi harus kita ingat belum tentu yang baik menurut kita adalah yang baik menurut Allah.
       Jadi kita harus berserah diri secara total kepada Allah SWT karena pada hakikatnya segala sesuatu hanya berjalan sesuai dengan kodratnya. Tetapi kita sebagai hamba yang baik kita wajib berusaha semaksimal mungkin dan berdoa dengan penuh keikhlasan

Pilihlah jawaban dengan benar
  1. Ada berapakah adab membaca al-qur'an yang sesuai dengan uraian di atas ?
  2. Selain dengan kayu siwak, kita dapat bersiwak menggunakan ?
  3. Bagaimanakah bacaan isti'adzah ?
  4. Bagaimanakah doa untuk bersiwak ?
  5. Apa hukum membaca al-qur'an dengan cepat ?
  6. Sebutkan salah satu faedah berdoa dengan suara lirih ?
  7. Ada berapakah waktu yang mustajabah dari paparan di atas ?
  8. Apa yang dimaksud dengan doa?
  9. Mengapa ada anjuran untuk mengulang-ulang doa ?
  10. Apakah doa sebagian dari ibadah ?

·         8
·         10
·         Audzubilahiminasyaitanirajim
·         Sikat gigi
·         Terasa lebih tulus dan ikhlas
·         Makruh
·         menampakan kerendahan diri.
·         satu kewajiban bagi kita sebagai hamba Allah.
·   berdoa adalah suatu perbuatan ibadah.
·  Allahuma barik li fihi ya arhama al rahimin

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
       Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa adab membaca al-qur'an adalah selalu terjaga dari hadast kecil atau besar dan di anjurkan untuk selalu suci tempat,pakaian, seperti menutup aurat. Pada waktu dan tempat  yang mustajabah, di baca dengan penuh rasa takut kepada allah, dimulai dengan membaca bismillah,shalawat dan hamdalah, memuji keagungan allah, menyebut asma - asma allah yang baik, sebelumnya di awali denganmelakukan amal -amal shaleh dan seterusnya. Di samping itu keyakinan bahwa doa yang di panjatkan itu pasti di kabulkan, memang tak boleh diabaikan.
B.    Saran
       Dari paparan diatas semoga kita dapat mengambil manfaatnya untuk menjalankan kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Islam yang benar. Penulis telah berusaha menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya untuk diambil manfaatnya. Tetapi ,penulis menyadari bahwa dalam pembahasan ini masih banyak kekurangan. Maka, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran terutama dari dosen kami, juga para pembaca untuk membantu kesempurnaan makalah ini.
Analisis buku :
          Dalam bab ini saya hanya  memakai 3 buku yang berbeda. Dalam buku  yang berjudul etika muslim sehari-hari menyangkup semua dari bab adab membaca al-qur'an dan berdoa. Buku ini lebih berisikan sunnah Rasulullah saw. Tetapi harus mencermati lagi untuk memilih bab yang di pilih dan terdapat dalil dari al-qur'an dan hadist.
          Dalam buku referensi yang lain yang berjudul kisah-kisah akhlak terpuji memuat kisah-kisah yang dapat kita teladani dan berisi keutamaan-keutamaanyang dapat kita pelajari dan saya hanya memilih keutamaan berdoa di dalam buku ini.
          Buku terakhir yang saya jadikan referensi disini yaitu buku yang berjudul adab mengajarkan al-qur'an. Di dalam buku ini memuat adab-adab mengajarkan al-qur'an dan adab dalam membaca al-qur'an dan disini juga termuat hadist-hadist yang mengarah kepada adab-adab.
 DAFTAR PUSTAKA

Asy-syaihub fuad abdul aziz. Etika muslim sehari-hari. Surabaya : fithrah,2011.
Kauma Fuad. Kisah-kisah akhlak terpuji. Yogyakarta : Mitra Pustaka,2001.
Nawawi Ima. Adab mengajarkan al-qur'an. Jakarta: Hikmah,2001.






[1] Fuad abdul aziz asy-syaihub,etika muslim sehari-hari, (Surabaya : fithrah, 2011), 73.
[2] Imam Nawawi, Adab Mengajarkan Al-Qur'an (Jakarta : Hikmah,2001), 71.
[3] Fuad Abdul Aziz Asy-Syaihub,Etika Muslim Sehari-Hari, (Surabaya : Fithrah, 2011),40.
[4] Ibid.,60.
[5] Fuad Kauma, Kisah-Kisah Akhlak Terpuji (Yogyakarta : Mitra Pustaka, 2001),19.

Comments

Popular posts from this blog

Cabang Kaidah Masyaqqah Tajlibu Al-taisir

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Syariat Islam tidak mentaklifkan kepada manusia sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh mereka dan sesuatu yang boleh menjatuhkan mereka ke dalam kesusahan atau dengan sesuatu yang tidak bertepatan dan serasi dengan naluri serta tabiat mereka. Masyaqqah atau kesukaran yang akan menjadi sebab kepada keringanan dan dipermudahkan berdasarkan kaedah ini ( masyaqqah tajlibu al-taisir ) ialah masyaqqah yang melampaui hal biasa dan tidak mampu ditanggung oleh manusia pada kebiasaannya, bahkan bisa memudaratkan diri seseorang dan menghalanginya dari melakukan   amal yang berguna. Kesukaran dan kesulitan yang menjadi problematika dan dilema yang terjadi pada mukallaf menuntut adanya penetapan hukum untuk mencapai kemaslahatan dan kepastian hukum guna menjawab permasalahan yang terjadi.  Sebelum adanya makalah ini, terdapat penjelasan tentang qaidah pokok dari masyaqqah tajlibu al-taisir, dan ini adalah tahap yang selanjutnya yaitu membaha

Tahapan – tahapan Dalam Tasawuf Untuk Mencapai Ma’rifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat sejarah kehidupan dan perjuangan al-Gazali (450-505 H./1058-1111 M.) yang panjang dan melelahkan untuk mencari pengetahuan yang benar (al-makrifat) yang mampu meyakinkan dan memuaskan batinnya, akhirnya, ia temukan pengetahuan yang benar setelah ia mendalami dan mengamalkan ajaran kaum sufi. Dalam kajian ilmu tasawuf “Ma’rifat” adalah mengetahui Tuhan dari dekat, sedekat-dekatnya sehingga hati sanubari dapat melihat Tuhan”. Menurut shufi jalan untuk memperoleh ma’rifah ialah dengan membersihkan jiwanya serta menempuh pendidikan shufi yang mereka namakan maqamat, seperti hidup, taubat, zuhud, wara’, ikhlas, sabar, syukur, qona’ah, tawakal, ridlo, mahabbah,  barulah tercapai ma’rifat. Dengan kata lain ma’rifat  merupakan maqomat tertinggi dimana puncak seorang hamba bersatu dengan sang Khaliq.    Dalam makalah ini kita akan membahas tentang Ma’rifah dan Tahapan-tahapan untuk mencapai ma’rifat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

TAFSIR AYAT TENTANG KEBUTUHAN DAN KEINGINAN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Al-Quran merupakan mukjizat yang sampai saat ini masih bisa kita pegang dan jumpai. Tak hanya mampu menjadi sumber hukum utama bagi umat Islam. Al-Quran juga mengandung beragam pengetahuan yang mampu mengikuti perkembangan zaman, tak terkecuali dalam hal ekonomi. Begitu banyak ayat al-Quran yang menerangkan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Terdapat beberapa ayat al-Quran yang menjelaskan hal tersebut. Di antara ayat tersebut terdapat dalam surat al-Mu’min ayat 80, al-Baqarah ayat 216, dan an-Nisa’ ayat 27 yang perlu dikaji lebih dalam demi terpenuhinya kebutuhan dan keinginan yang sesuai prinsip Islam. B.      Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penyusun merumuskan masalah-masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1.       Bagaimana tafsir, kajian ekonomi, serta cotoh nyata dalam surat al-Mu’min ayat 80? 2.       Bagaimana tafsir, kajian eko