Skip to main content

Jurnal Pengaruh Sholat Tahajud Terhadap Depresi Pada Santri Di Pesantren An-Nur 2 Bululawang Malang


Judul     : Pengaruh Sholat Tahajud Terhadap Depresi Pada Santri Di Pesantren An-Nur 2
    Bululawang Malang
Jurnal   : Jurnal CARE
Volume : Vol. 2, No. 2, Tahun 2014
Penulis   : Esti Widiani dan Doddy Indrawan

Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh sholat tahajud terhadap depresi pada siswa di pesantren An-Nur 2 Bululawang Malang.

Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah santri laki-laki kelas tiga di Pesantren An Nur 2 Bululawang dengan jumlah 58 Santri.

Landasan Teori
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya serta bunuh diri (Kaplan, 2010 dalam Sari, 2011).
Qiyamul lail atau sholat tahajud atau sholat malam adalah salah satu ibadah yang agung dan mulia, yang disyari’atkan oleh Allah SWT sebagai ibadah nafi’ah atau ibadah sunnah. Akan tetapi bila seorang hamba mengamalkannya dengan penuh kesungguhan, maka ia memiliki banyak keutamaan. Sholat tahajud dilakukan pada malam hari. Biasanya sholat tahajud lebih dianjurkan dilakukan pada sepertiga malam terakhir. Jika menilik dari Al-Quran pada surat Al-Ankabut: 45; “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Dari redaksi ayat tersebut, sholat merupakan ukuran ataupun cerminan dari perbuatan manusia. Jika seseorang tetap melakukan perbuatan kejahatan maka dimungkinkan nilai sholatnya nihil.

Metode Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan desain eksperimental yaitu Pre Eksperimen dengan one group pre test post test design(Nursalam, 2003). Penelitian ini dilakukan di Pesantren An-Nur 2 Bululawang. Waktu penelitian dimulai pada minggu ke dua sampai akhir minggu ke tiga bulan Juli 2013 dengan frekuensi perlakuan sebanyak tujuh kali dalam tujuh hari. Sampel penelitiannya adalah semua santri kelas tiga di pesantren An-Nur 2 Bululawang Malang sebanyak 6 (dari screening awal 17 orang yang masuk kriteria inklusi namun pada akhirnya hanya tersisa 6 orang yang melaksanakan intervensi secara menyeluruh). Cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Data variabel dependen dalam penelitian ini yaitu depresi diukur dengan kuesioner.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat depresi menggunakan skala HRS-D (Hamilton Rating Scale Depression). Pengukuran didasarkan pada 17 ( tujuh belas) dengan alternatif jawaban. Hasil dari jawaban responden akan dianalisa secara univariat menjadi tidak ada depresi, ringan, sedang, berat, dan sangat berat. Analisa bivariat yang digunakan dalam penelitian adalah uji wilcoxon yang menggunakan bantuan SPSS for versi 19 dengan taraf signifikan α = 0,05, dengan interpretasi nilai α < 0,05 artinya H1 diterima yaitu ada pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen. Apabila α > 0,05 artinya H1 ditolak yaitu tidak ada pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen.

Hasil Penelitian
Sebelum dilakukan perlakuan sholat tahajud, diketahui bahwa santri yang mengalami depresi sedang pada pre intervensi sebanyak 4 orang (66%), tingkat depresi berat sebanyak 1 orang (17%) dan yang mengalami depresi sangat berat ada 1 orang (17%). Umur juga mempengaruhi tingkatan depresi pada remaja. Sebanyak 6 (100%) responden berumur 18 tahun. Peneliti mengatakan masa ini adalah masa puber. Bisa dikatakandepresi gampang terjadi pada remaja karena remaja sangat memerhatikan citra diri dan penampilan diri agar bisa tampil sempurna di depan orang.
Setelah dilakukan perlakuan sholat tahajud, diketahui bahwa sebanyak (17%) 1 orang santri mengalami depresi berat, sebanyak (50%) 3 orang mengalami depresi sedang dan sebanyak (33%) 2 orang tidak mengalami depresi.
Penelitian ini memberikan hasil yakni ada pengaruh yang signifikan antara depresi dengan sholat tahajud, yang dibuktikan dengan nilai ρ value sebesar 0,027 < α 0,05.

Kesimpulan  
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara “Pengaruh sholat tahajud terhadap depresi pada santri di Pesantren An-Nur 2 Bululawang”, dimana ρ-value sebesar 0.027 <0.05 maka H0 di tolak. Jadi, sholat tahajud dapat memberikan efek samping yang dapat mempengaruhi tingkatan depresi yang di miliki oleh santri. Meskipun efek sampingnya berbeda-beda yang dirasakan oleh santri, tapi hal ini merupakan suatu keberhasilan dalam mempengaruhi tingkatan depresi.












Comments

Popular posts from this blog

Cabang Kaidah Masyaqqah Tajlibu Al-taisir

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Syariat Islam tidak mentaklifkan kepada manusia sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh mereka dan sesuatu yang boleh menjatuhkan mereka ke dalam kesusahan atau dengan sesuatu yang tidak bertepatan dan serasi dengan naluri serta tabiat mereka. Masyaqqah atau kesukaran yang akan menjadi sebab kepada keringanan dan dipermudahkan berdasarkan kaedah ini ( masyaqqah tajlibu al-taisir ) ialah masyaqqah yang melampaui hal biasa dan tidak mampu ditanggung oleh manusia pada kebiasaannya, bahkan bisa memudaratkan diri seseorang dan menghalanginya dari melakukan   amal yang berguna. Kesukaran dan kesulitan yang menjadi problematika dan dilema yang terjadi pada mukallaf menuntut adanya penetapan hukum untuk mencapai kemaslahatan dan kepastian hukum guna menjawab permasalahan yang terjadi.  Sebelum adanya makalah ini, terdapat penjelasan tentang qaidah pokok dari masyaqqah tajlibu al-taisir, dan ini adalah tahap yang selanjutnya yaitu membaha

Tahapan – tahapan Dalam Tasawuf Untuk Mencapai Ma’rifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat sejarah kehidupan dan perjuangan al-Gazali (450-505 H./1058-1111 M.) yang panjang dan melelahkan untuk mencari pengetahuan yang benar (al-makrifat) yang mampu meyakinkan dan memuaskan batinnya, akhirnya, ia temukan pengetahuan yang benar setelah ia mendalami dan mengamalkan ajaran kaum sufi. Dalam kajian ilmu tasawuf “Ma’rifat” adalah mengetahui Tuhan dari dekat, sedekat-dekatnya sehingga hati sanubari dapat melihat Tuhan”. Menurut shufi jalan untuk memperoleh ma’rifah ialah dengan membersihkan jiwanya serta menempuh pendidikan shufi yang mereka namakan maqamat, seperti hidup, taubat, zuhud, wara’, ikhlas, sabar, syukur, qona’ah, tawakal, ridlo, mahabbah,  barulah tercapai ma’rifat. Dengan kata lain ma’rifat  merupakan maqomat tertinggi dimana puncak seorang hamba bersatu dengan sang Khaliq.    Dalam makalah ini kita akan membahas tentang Ma’rifah dan Tahapan-tahapan untuk mencapai ma’rifat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

TAFSIR AYAT TENTANG KEBUTUHAN DAN KEINGINAN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Al-Quran merupakan mukjizat yang sampai saat ini masih bisa kita pegang dan jumpai. Tak hanya mampu menjadi sumber hukum utama bagi umat Islam. Al-Quran juga mengandung beragam pengetahuan yang mampu mengikuti perkembangan zaman, tak terkecuali dalam hal ekonomi. Begitu banyak ayat al-Quran yang menerangkan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Terdapat beberapa ayat al-Quran yang menjelaskan hal tersebut. Di antara ayat tersebut terdapat dalam surat al-Mu’min ayat 80, al-Baqarah ayat 216, dan an-Nisa’ ayat 27 yang perlu dikaji lebih dalam demi terpenuhinya kebutuhan dan keinginan yang sesuai prinsip Islam. B.      Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penyusun merumuskan masalah-masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1.       Bagaimana tafsir, kajian ekonomi, serta cotoh nyata dalam surat al-Mu’min ayat 80? 2.       Bagaimana tafsir, kajian eko