Skip to main content

TEORI, FUNGSI, DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN SUMBER DAYA INSANI

 PEMBAHASAN

  •             TEORI SUMBER DAYA INSANI
Sumber daya insani adalah segenap atau seluruh kemampuan pada diri manusia dan mampu menggunakan kemampuan tersebut untuk mencapai tujuan tertentu. Atau dapat diartikan bahwa sumber daya insani adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengelola, menjalankan, menggerakkan atau menciptakan dan lainnya untuk mencapai urgensi yang diinginkan.[1]
Sumber daya insani/manusia dapat didefinisikan sebagai individu yang merancang dan memproduksi keluaran dalam rangka pencapaian strategi dan tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi. Dalam Islam, sumber daya manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia bukan mesin dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.[2]
Tuntutan bekerja profesional dalam mengelola sumber daya insani secara Islam berlaku bagi semua jajaran manajemen dalam perusahaan yang memang menjadi pemegang amanah ini (semua manajer pada hakikatnya adalah manajer sumber daya insani). Semua manajer terlibat dalam hampir semua aktivitas sumber daya insani sejak dari rekrutmen sampai separasi (pemisahan). Untuk itu, mereka perlu menguasai konsep dan teknik-teknik sumber daya insan yang Islami agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti menggunakan orang yang salah untuk pekerjaan tertentu, turn-over[3] yang tinggi, menemukan karyawan yang tidak berbuat sebaik mungkin, pemborosan waktu untuk wawancara yang tidak berguna, dan praktik-praktik tidak adil yang berhubungan dengan karyawan.[4]
  •         DEFINISI MANAJEMEN SUMBER DAYA INSANI
Manajemen sumber daya insani adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama antara perusahaan, karyawan, dan masyarakat hingga menjadi maksimal.
Kajian tentang sumber daya insani akan dimulai dari manusia sebagai makhluk yang sengaja diciptakan oleh Allah SWT dengan sebaik-baiknya bentuk, yang sesuai dengan firman Allah dalam QS. At-Tiin ayat 4 yang artinya : “Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia itu atas sebaik-baik pendirian.”[5]
  •      FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA INSANI
Fungsi dalam sumber daya manusia adalah sebagai berikut :
1.      Perencanaan sumber daya manusia, adalah serangkaian kegiatan mengestimasi secara sistematik permintaan dan penawaran tenaga kerja perusahaan di waktu yang akan datang.
2.      Rekrutmen dan derekrutmen : Rekrutmen adalah proses menempatkan, mengenali, dan menarik pelamar yang berkemampuan. Derekrutmen adalah proses untuk mengurangi gugus kerja organisasi.
3.      Seleksi, adalah proses memilih dan menentukan kualitas pelamar yang terbaik dan cocok dengan pekerjaan yang tersedia.
4.      Orientasi, adalah sebuah kegiatan memperkenalkan atau memberikan informasi dasar kepada karyawan baru mengenai lingkungan kerjanya/lingkungan perusahaan.
5.      Pelatihan dan pengembangan karyawan : Pelatihan adalah proses memberikan ketrampilan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk melaksanakan pekerjaannya. Pengembangan adalah proses mengajarkan ketrampilan yang diperlukan untuk pekerjaan saat ini maupun di masa mendatang.
6.      Penilaian kinerja, adalah proses menentukan efektifitas dan efisiensi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya dan menentukan apakah hasil kerja karyawan tersebut telah sesuai dengan deskripsi pekerjaannya.
7.      Kompensasi, adalah segala bentuk pembayaran perusahaan kepada karyawannya, yang dapat berupa gaji, upah, komisi, dan lainnya.
8.      Perencanaan dan pengembangan karier, dapat membantu memetakan bidang apa yang paling menjadi minat seorang karyawan dan membantu orang melihat kesempatan apa yang tersedia dalam perusahaan.[6]
Fungsi manajemen sumber daya insani adalah kewajiban, tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh manajemen sumber daya insani sebagai bagian untuk mendukung aktivitas manajemen kesuluruhan atau manajemen umum perusahaan/organisasi. Fungsi-fungsi manajemen sumber daya insani tersebut antara lain sebagai berikut :
1.        Perencanaan Strategik Sumber Daya Manusia.
Perencanaan strategik adalah proses perencanaan SDM jangka panjang yang merupakan bagian daripada Perencanaan Strategik Manajemen Organisasi. Hasil dari perencanaan strategi SDM adalah Rencana strategik SDM. Perencanaan Strategik SDM bertujuan untuk mendukung pelaksanaan Rencana Strategik Organisasi. Misalnya, dalam  Rencana Strategik perusahaan dalam kurun waktu lima tahun mendatang perusahaan merencanakan mendiversifikasi produk dengan memproduksi 15 jenis produk baru dan merencanakan memasarkan produk-produk perusahaan di India, Cina dan Afrika yang memerlukan SDM dengan jumlah dan kualitas tertentu. Untuk itu perusahaan menyusun Rencana Strategik SDM untuk mendukung rencana strategik perusahaan.
2.        Perencanaan Sumber Daya Manusia.
Perencanaan SDM adalah proses menyusun Rencana SDM dan merupakan rencana operasional atau action plan untuk melaksanakan Rencana Strategik SDM. Dalam rencana ini, manajer SDM merencanakan pengadaan SDM baru, mengembangka SDM yang ada, mengurusi kompensasi, kesejahteraan, mengurusi hubungan industrial, pemutusan hubungan kerja dan sebagainya.
3.        Membangun Kinerja.
SDM yang ada harus berkerja secara maksimal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yang ada dalam deskripsi tugasnya (job deskription). Ada kecenderungan sebagian dari SDM untuk berkerja secara minimal tetapi menginginkan imbalan maksimal. Jika ini yang terjadi, perusahaan akan merugi yang akhirnya berimbas pada perusahaan akan tidak mampu memberikan kesejaheraan kepada SDMnya. Agar hal tersebut tidak terjadi, SDM perlu dimanajemeni kinerjanya agar menghasilkan kinerja yang maksimal. Manajemen kinerja dilakukan oleh supervisior SDM diberbagai unit kinerja dengan berkerja sama dengan manajer SDM. SDM juga perlu dikembangkan pengetahuan, kemampuan, kompetensi dan motivasi kinerjanya serta diberdayakan agar kompetitif.
4.        Imbalan Sumber Daya Manusia.
SDM berkerja untuk menghidupi dan mensejahterakan dirinya dan keluarganya dan kehidupan dihari tuanya ketika sudah tidak mampu berkerja lagi. Perusahaan harus memerhatikan hal-hal tersebut dengan memberikan kompensasi yang layak dan menjamin kesejahteraan hidup mereka dan keluarganya. Imbalan diberikan setelah kinerja SDM dievaluasi dan memenuhi standar kinerja yang ditetapkan. Di perusahaan-perusahaan Indonesia, imbalan merupakan masalah yang setiap tahun menjadi  salah satu penyebab konflik hubungan industrial antar para pekerja dengan perusahaan. Perusahaan yang maapn yang mempunyai budaya meberikan sebagian keuntungn dalam bentuk bonus dan komisi kepada para karyawannya, tidak pernah mengalami konflik industrial.
5.        Hubungan Industrial.
 Salah satu fungsi penting dalam MSDM adalah hubungan industrial yang membangun hubungan baik antar perusahaan dan karyawan khususnya dengan organisasi karyawan-serikat pekerja/serikat buruh atau union yang sering mempunyai tujuan, keinginan dan harapan yang saling bertentangan. Kedua belah pihak harus sering berkomunikasi untuk menciptakan sinergi dan simbiosise mutualistis yang saling menguntungkan. Untuk itu jaminan sosial, keluhan buruh harus diperhatikan dan pemogokan yang merugikan kedua belah pihak, masyarakat harus dinegosiasikan dan dihindari. Demikian juga, pemutusan  hubungan kerja sebelum masa pensiun harus dihindari oleh pegawai dan perusahaan. 
6.        Manajemen SDM Internasional.
Bagi perusahan-perusahaan multinasional dan lembaga-lembaga internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations) yang unit kerjanya beroperasi diberbagai negara mempunyai SDM diberbagai negara tempat beroperasi. SDM tersebut berasal dari negara kantor pusatnya ekspatriat (expratiate), dari negara ketiga dan SDM dari negara tempat perusahaan dan organisasi beroperasi atau staf lokal. Manajemen SDM perusahaan atau organisasi internasional dikantor pusatnya dan ada unit khusus yang memanajemeni SDM internasional tersebut.
7.        Sistem Informasi MSDM.
MSDM memerlukan pencatatan aktivitas MSDM dan data dan informasi SDM organisasi/perusahaan. Sebelum ditemukannya komputer awal tahun 1970-an Sistem Informasi MSDM dilakukan secara manual denangan mempergunakan kertas, arsip-arsip dalam bentuk kertas. SIMSDM manual memerlukan banyak tenaga dan untuk menemukan kembali informasinya lambat. Dengan ditemukannya komputer SIMSDM mengadopsi komoputer sehingga lebih cepat dan informasinya dapat diakses dari berbagai tempat dengan cepat, lebih mudah dan lebih sederhana serta menghemat biaya SDM.
8.        Memimpin.
Pelaksanaan fungsi-fungsi MSDM dalam bentuk aktivitas MSDM dipimpin oleh para manajer SDM dan manajer yang terkait seperti supervisior teknis unit-unit kerja. Misalnya, untuk aktivitas kompensasi dikelola oleh unit kerja MSDM; aktivitas pengembangan sumber daya manusia dilakukan kerja sama antara unit kerja MSDM dengan unit-unit kerja operasional lainnya; sedangkan kebijakan mengenai SDM ditentukan oleh pimpinan puncak organisasi. Para manajer memperguanakan teori dan gaya kepemimpinan tertentu-transaksional, transformasional, kepemimpinan situasional, kepemimpinan primal, dan sebagainya yang cocok dengan SDM yang dipimpinnya.
Semua fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia tersebut harus dilaksanakan dalam kerangka kesatuan sistem secara bersamaan. Setiap aktivitas pelaksanaan fungsi dilaksanakan saling memerlukan dan saling mendukung.[7]
  •       RUANG LINGKUP MANAJEMEN SUMBER DAYA INSANI
Sumber daya manusia dalam organisasi terdiri atas semua orang yang beraktivitas dalam organisasi. Manajemen sumber daya manusia berkaitan dengan berbagai kegiatan organisasi seperti: seleksi calon pegawai, penerimaan, pelatihan, dan pengembangan, penggajian, evaluasi, promosi pegawai dan pemutusan hubungan kerja.
Adapun ruang lingkup yang menjadi bahasan dalam manajemen sumber daya manusia menurut Bernadin dan Russel  meliputi: rancangan organisasi, manajemen kinerja, staffing, pengembangan pegawai dan organisasi, sistem reward, tunjangan-tunjangan dan pematuhan, komunikasi dan relasi publik. Secara garis besar disajikan pada berikut ini :[8]
a.       Rancangan Organisasi :
1.      Perencanaan sumber daya manusia
2.      Analisis pekerjaan atau pegawai
3.      Rancangan pekerjaan atau pegawai
4.      Tim Kerja
5.      Sistem informasi
b.      Manajemen kinerja :
1.      Penilaian manajemen
2.      Program peningkatan produktivitas
3.      Penilalain kinerja
c.       Staffing :
1.      Rekrut/interview/memperkerjakan
2.      Affirmative action
3.      Promosi/pemindahan/separasi
4.      Pelayanan-pelayanan outplacement
5.      Pengangkatan/orientasi
6.      Metode-metode seleksi pekerja
d.      Pengembangan pegawai dan organisasi :
1.      Pengembangan pengawasan / manajemen
2.      Perencanaan/pengembangan karir
3.      Program-program pembinaan
4.      Pelatihan ketrampilan non-manajemen
5.      Program-program persiapan pensiun
6.      Penelitian-penelitian terhadap sikap
e.       Sistem reward, tunjangan-tunjangan dan pematuhan, komunikasi dan relasi publik :
1.      Program-program keamanan
2.      Pelayanan kesehatan/medis
3.      Prosedur-prosedur pengaduan/disiplin
4.      Administrasi tunjangan asuransi
5.      Rencana pembagian laba / pensiun
6.      Hubungan-hubungan kerja
f.       Komunikasi dan relasi publik :
1.      Sistem informasi/laporan/catatan sumber daya manusia
2.      Komunikasi/publikasi pekerja
3.      Sistem penyaranan
4.      Penelitian sumber daya manusia   
  •           TUJUAN MANAJEMEN SUMBER DAYA INSANI
Tujuan manajemen sumber daya manusia secara tepat sangatlah sulit untuk dirumuskan karena sifatnya bervariasi dan tergantung pada pentahapan perkembangan yang terjadi pada masing-masing organisasi.
Menurut Cushway, tujuan sumber daya manusia meliputi :
a.       Memberi pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan sumber daya manusia untuk memastikan bahwa organisasi memiliki pekerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, memiliki pekerja yang selalu siap mengatasi perubahan.
b.      Mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur sumber daya manusia yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya.
c.       Membantu dalam arah pengembangan arah keseluruhan organisasi dan strategi, khususnya yang berkaitan dengan implikasi sumber daya manusia.
d.      Memberi dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer kini mencapai tujuannya.
e.       Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pekerja untuk meyakinkan mereka bahwa mereka tidak menghambat organisasi dalam mencapai tujuannya.
f.       Menyediakan media komunikasi antara pekerja dan manajemen organisasi.
g.      Bertindak sebagai pemelihara standar organisasi dan nilai dalam manajemen sumber daya manusia.
Sementara itu, menurut Schuler setidaknya manajemen sumber daya manusia memiliki tiga tujuan utama yaitu :
a.       Memperbaiki tingkat produktifitas.
b.      Memperbaiki kualitas kehidupan kerja.
c.       Meyakinkan bahwa organisasi telah memenuhi aspek-aspek legal.[9]

DAFTAR PUSTAKA

Jusmaliani. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta : PT Bumi Aksara, 2014.
Priyono. Manajemen Sumber Daya Manusia. Sidoarjo : Zifatama Publisher, 2014.
Rokhman, Wahibur. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kudus : Nora Media Enterprise, 2011.
Slamet, Frenky. Dasar-Dasar Kewirausahaan. Jakarta : PT Indeks, 2014.
Wirawan. Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2015.
Online. Diaksespada tanggal 27 Februari 2017.







[2] Wirawan, Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2015), 21.
[3] Turn-over adalah berhentinya seorang karyawan dari tempatnya bekerja secara sukarela.
[4] Jusmaliani, Pengelolaan Sumber Daya Insani, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2014), 7.
[6] Frenky Slamet, Dasar-Dasar Kewirausahaan, (Jakarta : PT Indeks, 2014), 114-118
[7] Wirawan, Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2015) , 28-30.
[8] Wahibur Rokhman, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Kudus : Nora Media Enterprise,2011),  27
[9] Priyono, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Sidoarjo : Zifatama Publisher, 2014), 8.

Comments

Popular posts from this blog

Cabang Kaidah Masyaqqah Tajlibu Al-taisir

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Syariat Islam tidak mentaklifkan kepada manusia sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh mereka dan sesuatu yang boleh menjatuhkan mereka ke dalam kesusahan atau dengan sesuatu yang tidak bertepatan dan serasi dengan naluri serta tabiat mereka. Masyaqqah atau kesukaran yang akan menjadi sebab kepada keringanan dan dipermudahkan berdasarkan kaedah ini ( masyaqqah tajlibu al-taisir ) ialah masyaqqah yang melampaui hal biasa dan tidak mampu ditanggung oleh manusia pada kebiasaannya, bahkan bisa memudaratkan diri seseorang dan menghalanginya dari melakukan   amal yang berguna. Kesukaran dan kesulitan yang menjadi problematika dan dilema yang terjadi pada mukallaf menuntut adanya penetapan hukum untuk mencapai kemaslahatan dan kepastian hukum guna menjawab permasalahan yang terjadi.  Sebelum adanya makalah ini, terdapat penjelasan tentang qaidah pokok dari masyaqqah tajlibu al-taisir, dan ini adalah tahap yang selanjutnya yaitu membaha

Tahapan – tahapan Dalam Tasawuf Untuk Mencapai Ma’rifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat sejarah kehidupan dan perjuangan al-Gazali (450-505 H./1058-1111 M.) yang panjang dan melelahkan untuk mencari pengetahuan yang benar (al-makrifat) yang mampu meyakinkan dan memuaskan batinnya, akhirnya, ia temukan pengetahuan yang benar setelah ia mendalami dan mengamalkan ajaran kaum sufi. Dalam kajian ilmu tasawuf “Ma’rifat” adalah mengetahui Tuhan dari dekat, sedekat-dekatnya sehingga hati sanubari dapat melihat Tuhan”. Menurut shufi jalan untuk memperoleh ma’rifah ialah dengan membersihkan jiwanya serta menempuh pendidikan shufi yang mereka namakan maqamat, seperti hidup, taubat, zuhud, wara’, ikhlas, sabar, syukur, qona’ah, tawakal, ridlo, mahabbah,  barulah tercapai ma’rifat. Dengan kata lain ma’rifat  merupakan maqomat tertinggi dimana puncak seorang hamba bersatu dengan sang Khaliq.    Dalam makalah ini kita akan membahas tentang Ma’rifah dan Tahapan-tahapan untuk mencapai ma’rifat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

TAFSIR AYAT TENTANG KEBUTUHAN DAN KEINGINAN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Al-Quran merupakan mukjizat yang sampai saat ini masih bisa kita pegang dan jumpai. Tak hanya mampu menjadi sumber hukum utama bagi umat Islam. Al-Quran juga mengandung beragam pengetahuan yang mampu mengikuti perkembangan zaman, tak terkecuali dalam hal ekonomi. Begitu banyak ayat al-Quran yang menerangkan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Terdapat beberapa ayat al-Quran yang menjelaskan hal tersebut. Di antara ayat tersebut terdapat dalam surat al-Mu’min ayat 80, al-Baqarah ayat 216, dan an-Nisa’ ayat 27 yang perlu dikaji lebih dalam demi terpenuhinya kebutuhan dan keinginan yang sesuai prinsip Islam. B.      Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penyusun merumuskan masalah-masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1.       Bagaimana tafsir, kajian ekonomi, serta cotoh nyata dalam surat al-Mu’min ayat 80? 2.       Bagaimana tafsir, kajian eko