Skip to main content

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA DI LPIT ADZ-DZIKRA (MANISRENGGO-KEDIRI)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Salah satu tujuan dari proses belajar mengajar adalah adanya perubahan tingkah laku baik aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), maupun aspek psikomotorik. Salah satu perubahan aspek kognitif siswa dapat dilihat dari indeks prestasi yang diperoleh. Indeks prestasi dijadikan sebagai tolak ukur penguasaan akademik mahasiswa. Semakin baik penguasaan akademik siswa, maka prestasi yang diperoleh pun akan baik pula.[1]
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana minat dan motivasi siswa LPIT Adz-Dzikra?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa LPIT Adz-Dzikra?
3. Apakah minat dan motivasi berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa LPIT Adz-Dzikra?
1.3. Tujuan Penelitian
1.      Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa LPIT Adz-Dzikra
2.      Mengetahui prestasi belajar siswa LPIT Adz-Dzikra
3.      Mengetahui apakah minat dan motivasi berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa LPIT Adz-Dzikra
1.4. Kegunaan Penelitian
1.      Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan kepada instansi atau lembaga yang berkompeten untuk pengembangan kebijaksanaan di bidang pembangunan pendidikan, khususnya LPIT Adz-Dzikra.
2.      Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan informasi bagi peneliti yang ingin mengadakan penelitian yang sejenis di masa yang akan datang.


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Telaah Pustaka
Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hasil yang didapat dengan baik pada seorang siswa baik dalam pendidikan atau bidang keilmuan. Siswa memperoleh presatasi belajar dari hasil yang telah dicapai dari proses belajar. Prestasi belajar merupakan hasil pencapaian yang maksimal menurut kemampuan siswa pada waktu tertentu pada sesuatu yang dipelajari, dikerjakan, dimengerti dan diterapkan.[2]
2.2. Kajian Teoritik
Minat:
·         Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita.
·         Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat.
·         Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas.
·         Minat yang terbentuk sejak kecil/masa kanak-kanak sering terbawa seumur hidup, karena minat membawa kepuasan.
Motivasi:
·         Motivasi mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.
·         Tanpa motivasi, tidak akan timbul sesuatu perbuatan, seperti belajar.
·         Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya, motivasi mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
·         Motivasi berfungsi sebagai penggerak.
·         Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan.[3]
2.3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Minat dan motivasi berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa LPIT Adz-Dzikra Manisrenggo-Kediri”.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis/Pendekatan
Bahwa penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan jenis penelitiannya yaitu wawancara, angket, dan dokumentasi.
Variabel yang akan dipelajari dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah minat belajar (X 1) dan motivasi belajar (X2), sedangkan variabel dependen adalah prestasi belajar siswa (Y).
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Pendidikan Islam Terpadu (LPIT) Adz-Dzikra Kelurahan Manisrenggo Kota Kediri, Pada:
Hari           : Selasa
Tanggal     : 16 Mei 2017
3.3. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasinya adalah sebagian siswa LPIT Adz-Dzikra, yang berjumlah 10 orang.
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh atau sampel populasi. Teknik sampling ini dipilih karena populasinya kurang dari 100 orang.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Dalam upaya mengumpulkan data yang akurat mengenai variabel-variabel yang akan dipelajari, peneliti menggunakan beberapa teknik, yaitu:
a.       Wawancara dan angket, teknik ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh minat dan motivasi terhadap prestasi belajar siswa.
b.      Dokumentasi, teknik ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang pretasi belajar siswa berdasarkan Indeks Prestasi Sementara (IPS).


3.5. Instrumen Penelitian
Minat belajar adalah kecenderungan subjek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi tersebut yang diukur dengan menggunakan angket yang sesuai dengan indikator : sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

     X1
     X2
 

Untuk menguji pengaruh antara variabel bebas seperti minat dan motivasi terhadap prestasi belajar yang mempunyai data kuantitatif dipakai uji statistik regresi ganda dengan skema sebagai berikut :
                                                         Y
Keterangan :
X1 = Minat
X2 = Motivasi
Y = Prestasi belajar
3.6. Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan diolah dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial. Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan mendeskripsikan semua data dari semua variabel dalam bentuk distribusi frekuensi.
Untuk menguji pengaruh antara variabel bebas seperti minat dan motivasi terhadap prestasi belajar yang mempunyai data kuantitatif dipakai uji statistik regresi ganda dengan model sebagai berikut :
Y = X2 + X2
Dengan:           Y   = Prestasi belajar
X1 = Minat
X2 = Motivasi

Daftar Pustaka
JURNAL MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN (MAPAN), VOL. 1 NO. 1 DESEMBER 2013: 151-177.
Adisusilo, Sutarjo, Pembelajaran Nilai-Karakter, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2012.
Fadillah dan Lilif Mualifatu Khorida, Muhammad, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, Jakarta, Ar-Ruzz Media, 2012.


















[1] JURNAL MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN (MAPAN), VOL. 1 NO. 1 DESEMBER 2013: 151-177
[2] Sutarjo Adisusilo, Pembelajaran Nilai-Karakter, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), 16.
[3] Muhammad Fadillah dan Lilif Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), 165.

Comments

Popular posts from this blog

Cabang Kaidah Masyaqqah Tajlibu Al-taisir

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Syariat Islam tidak mentaklifkan kepada manusia sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh mereka dan sesuatu yang boleh menjatuhkan mereka ke dalam kesusahan atau dengan sesuatu yang tidak bertepatan dan serasi dengan naluri serta tabiat mereka. Masyaqqah atau kesukaran yang akan menjadi sebab kepada keringanan dan dipermudahkan berdasarkan kaedah ini ( masyaqqah tajlibu al-taisir ) ialah masyaqqah yang melampaui hal biasa dan tidak mampu ditanggung oleh manusia pada kebiasaannya, bahkan bisa memudaratkan diri seseorang dan menghalanginya dari melakukan   amal yang berguna. Kesukaran dan kesulitan yang menjadi problematika dan dilema yang terjadi pada mukallaf menuntut adanya penetapan hukum untuk mencapai kemaslahatan dan kepastian hukum guna menjawab permasalahan yang terjadi.  Sebelum adanya makalah ini, terdapat penjelasan tentang qaidah pokok dari masyaqqah tajlibu al-taisir, dan ini adalah tahap yang selanjutnya yaitu membaha

Tahapan – tahapan Dalam Tasawuf Untuk Mencapai Ma’rifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat sejarah kehidupan dan perjuangan al-Gazali (450-505 H./1058-1111 M.) yang panjang dan melelahkan untuk mencari pengetahuan yang benar (al-makrifat) yang mampu meyakinkan dan memuaskan batinnya, akhirnya, ia temukan pengetahuan yang benar setelah ia mendalami dan mengamalkan ajaran kaum sufi. Dalam kajian ilmu tasawuf “Ma’rifat” adalah mengetahui Tuhan dari dekat, sedekat-dekatnya sehingga hati sanubari dapat melihat Tuhan”. Menurut shufi jalan untuk memperoleh ma’rifah ialah dengan membersihkan jiwanya serta menempuh pendidikan shufi yang mereka namakan maqamat, seperti hidup, taubat, zuhud, wara’, ikhlas, sabar, syukur, qona’ah, tawakal, ridlo, mahabbah,  barulah tercapai ma’rifat. Dengan kata lain ma’rifat  merupakan maqomat tertinggi dimana puncak seorang hamba bersatu dengan sang Khaliq.    Dalam makalah ini kita akan membahas tentang Ma’rifah dan Tahapan-tahapan untuk mencapai ma’rifat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

TAFSIR AYAT TENTANG KEBUTUHAN DAN KEINGINAN

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Al-Quran merupakan mukjizat yang sampai saat ini masih bisa kita pegang dan jumpai. Tak hanya mampu menjadi sumber hukum utama bagi umat Islam. Al-Quran juga mengandung beragam pengetahuan yang mampu mengikuti perkembangan zaman, tak terkecuali dalam hal ekonomi. Begitu banyak ayat al-Quran yang menerangkan mengenai kegiatan-kegiatan ekonomi guna memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Terdapat beberapa ayat al-Quran yang menjelaskan hal tersebut. Di antara ayat tersebut terdapat dalam surat al-Mu’min ayat 80, al-Baqarah ayat 216, dan an-Nisa’ ayat 27 yang perlu dikaji lebih dalam demi terpenuhinya kebutuhan dan keinginan yang sesuai prinsip Islam. B.      Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penyusun merumuskan masalah-masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1.       Bagaimana tafsir, kajian ekonomi, serta cotoh nyata dalam surat al-Mu’min ayat 80? 2.       Bagaimana tafsir, kajian eko